Chapter 1

10 1 0
                                    

–Adalah ketika jarak pandang mata dua manusia bertemu namun yang satunya enggan menanggapi dan memilih acuh padahal dibalik itu semua hatinya bertalu nyaring mengetahui dirinya tertarik akan sesosok yang dicarinya. Aromanya manis seperti mengundang untuk memikat. Aromanya bahkan menghancurkan segala bentuk sel dalam tubuhnya namun sekali lagi ia memilih untuk tidak peduli.

Jika ditelisik lebih lanjut, ia tak seharusnya menaruh cinta pada sang penguasa kegelapaan. Ia hanyalah makhluk mitos yang manusia pikir tak ada dan sialnya menaruh hati pada sang lucifer. Kastanya begitu tinggi meskipun sama-sama makhluk abadi. Pemilik nama aslinya di kramatkan namun mengjerat. Dia adalah Yunki, pemilik seutuhnya dosa terkutuk. Raja dari yang tergelap, setiap penjaga pintu jagal tunduk padanya membungkuk takut serta gemetar. Sosoknya tinggi dengan kulit seputih tulang, matanya coklat kelam dengan binar yang sering terlihat jika sedang meraup jiwa-jiwa pendosa serta kesenangannya membuat perjanjian yang selalu diliciki.

Dibalik itu semua vampir bertubuh semampai menangkap keberuntungan dengan mendengar suara merdu Yunki–sang lucifer yang dulu menjabat sebagai malaikat kesayangan namun ia memilih pergi dan jatuh ke dasar terdalam.

Ketertarikan itu sudah dipedam sang vampir selama hampir 200 ratus tahun dan mencuri punggung tegap pria yang ia kagumi disetiap pria itu tersenyum ponggah mengadili setiap manusia pendosa berat yang ada di bumi.

"Kau tau makhluk mitos tak sepantasnya melihat sang petinggi kegelapan!"

Sang vampir bernama Jo tergugu, tak dapat menyuarakan pembalasan kata. Tenggorokannya tercekat akibat cekikan di lehernya, tangan penguasa mencekiknya hingga membiru meski darah dalam tubuhnya tak ada bahkan jantungnya telah berhenti berdetak tapi Jo tetap saja merasa seakan hidupnya akan kandas untuk kedua kalinya.

"Kau mengetahui terlalu banyak vampir kecil, ini sudah beratus kali aku melihat dirimu dan selama ini aku diam!

Mencicit kecil, "Maaf..."

"Kau telah salah melangkah dan waktumu untuk mundur sudah terlambat." Helaian rambut vampir itu ditarik hingga beberapa helainya tercabut dari akar, menyisakan ringisan tertatih dan permohonan ampun yang ditanggapi oleh tawa Yunki–penguasa yang terkenal sadis.

Jambakan itu semakin mengetat saat Yunki menarik paksa dan menyeretnya menuju ujung mega dan membenturkan kepala itu dengan kencang dalam sekali hempas.

"Sial! Aku lupa kau tidak punya darah, kau kan vampir ya makhluk mitos bawahanku."

Yang Jo lakukan hanyalah mengais permohonan maaf dan ringisan kesakitan, jiwanya seakan dicabut. Ia memilih untuk merendahkan harga dirinya demi secuil perhatian.

"Mohon maafkan aku Tuan. Biarkan aku menebus permintaan maafku, biar aku menjadi budakmu selamanya..." helaan napas takut keluar dari setiap hembus perkataan yang terucap oleh Jo, ia rela meredam emosi Yunki meskipun pria yang ia sukai tak akan pernah meliriknya.

Yunki mengangkat alisnya menimang permohonan yang diajukan, jangan salah, memang semua sudah terancak apik dalam rencananya dalam memiliki si vampir. Vampir manis yang selalu mengikutinya selama di bumi.

"Cium kakiku!" titah Yunki dengan wajah angkuh serta tangan yang ia masukan pada kantong jubah kebesarannya. Lalu setelahnya kedua kaki pria penguasa itu sudah terlukis dengan letak bibir Jo yang kasat mata.

–Adalah saat mendebarkan saat menatap mata itu dalam artian berbeda, ketika hampir satu abad cinta yang tidak berlandas mulai memupuk namun lupa untuk disiram. Yang di dapatkan setiap harinya adalah tamparan serta cambuk yang membuat biru tubuh Jo hingga kesadarannya hilang, dirinya bagaikan kembali menjadi manusia yang mengalami sakit.

Sweetest PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang