Anna memejamkan matanya waktu lidah julian yang bergerak turun sudah melewati pusarnya. Anna membuka pahanya lebih lebar untuk memudahkan Julian.
Julian sudah mencium aroma khas ketika lidahnya mulai menyentuh bulu kemaluan Anna. Jembut Anna tidak terlalu lebat. Bulu-bulunya halus.
Beberapa kali mengecup gundukan kemaluan Anna, sebelum lidahnya mulai memasuki celahnya.
Anna mendesis sewaktu ujung lidah Julian melewati clitnya menuju sisi lain lipatan memeknya. Anna sangat suka jika Julian mulai memasuki daerah itu. Bagi Anna, Julian selalu lembut menjilati memeknya. Tidak kasar.
Cara Julian memainkan lidahnya di daerah clit membuat Anna semakin bernafsu. Julia sangat pandai memberi variasi sentuhan di memek Anna. Bergantian, kadang Julian menciumi, kadang menjilati, dan pada saat yang tepat ia seperti menghisap clit Anna.
Itu bisa membuat Anna merasa terbang. Mulutnya mendesis. Nafasnya semakin susah diatur. Ketika merasakan gerakan lidah Julian mulai teratur ritmenya, Anna mengimbanginya dengan gerakan yang menyambut erakan lidah itu. Sementara tangannya mengelus-elus kepala Julian.
Keduanya -Julian dan Anna- belum lama memulai percintaan itu. Mereka tiba di hotel itu belum sejam lalu. Dari kantornya, mengendarai mobil Julian, mereka menuju hotel itu memang untuk bercinta. Ya, itu bukan yang pertama.
Hari Jumat adalah hari favorit mereka untuk bertualang. Tidak setiap minggu, memang. Tapi selalu ada Jumat malam yang panas di setiap bulan mereka.
Anna sudah berkeluarga. Julian Juga. Mereka sekantor. Mereka bekerja di divisi yang sama, yang Julian menjadi manajernya.
Jumat kali ini sebetulnya sudah terasa hangat bagi keduanya sejak siang. Mereka sudah saling berkirim pesan seks lewat WA. Satu atau dua kali saja hari itu Julian mencari-cari alasan untuk mendatangi meja Anna hanya supaya bisa menyentuh tangannya.
Ya, hanya menyentuh tangannya diam-diam. Mereka memang sudah bersepakat untuk menutupi hubungan mereka di depan kolega-koleganya.
Tapi keduanya seperti tidak bisa menahan diri jika berkirim pesan di WA. Bukan cuma terang-terangan, di beberapa hal, keduanya memilih kata-kata yang vulgar. Ketika sexting, terutama.
Sexting yang vulgar lebih membuat Anna bergairah daripada sexting dengan simbol-simbol tersembunyi. Julian merasa lebih bebas jika berbahasa vulgar sewaktuk sexting.
"Nanti malam, mau?" tulis Julian.
"Mau dong," tulis Anna.
Begitulah. Sesampai di kamar hotel tadi, mereka hanya bercakap beberapa menit saja sebelum saling memagut dan lalu bertelanjang.
Tangan Anna yang semula membelai-belai saja, sekarang menekan kepala Julian. Julian paham dengan bahasa tuuh itu. Segera saja ia nusuk-nusukan lidahnya lebih dalam ke lubang memek Anna. Gerakan itu membuat Anna semakin bernafsu.
Lidah yang masuk dan bergerak-gerak punya sensasi yang berbeda dibandingkan jika jari yang keluar masuk. Keduanya -lidah dan jari- bisa membuat Anna basah. Tapi kalau diminta memilih, Anna lebih suka lidah bermain di memeknya daripada jari.
Bukan lagi suara desisan yang keluar dari ulutnya, Anna terdengar mengerang keenakan. Pinggulnya bergoyang ritmis mengikuti ritme jilatan lidah julian.
Gerakan pinggul Anna semakin cepat. Anna semakin terengah-engah. Smpai kemudian ia menekan kepala Julian agak keras ke arah memeknya. Julia menjulurkan lidahnya sepanjang mungkin ia mampu.
Anna mengerang. Tubuhnya bergetar. Bahkan pinggulnya berguncang-guncang. Anna merasakan setiap senti kulitnya menjadi lebih sensitif. Terasa menangang sebentar untuk kemudia terasa lega. Nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna - Cerita tentang cinta dan gairah 4 pasangan muda
RomanceAnna punya cerita cinta di luar rumahnya. Ini bukan sekadar cerita cinta. Ini cerita tentang gairah yang tak tertahankan. Tentang Anna dan para lelaki di sekelilingnya PERHATIAN: Bukan cerita untuk anak kecil. Basah dan tegang, tanggung sendiri, ya...