Teman Khayalan

89 5 0
                                    

***

Setelah komunikasi batin dengan Arum, aku jadi tahu bahwa Arum sebenarnya adalah arwah yang butuh bantuan untuk menyebrang ke alamnya. Saat kami sedang memusatkan pikiran untuk berkomunikasi kembali, tiba-tiba ada sesosok anak laki-laki berdiri disampingku dengan tatapan yang tajam dan raut wajah yang geram.
Dia adalah "Hanson Van De Hog", teman khayalan masa kecilku.

Hanson adalah sosok hantu anak Belanda dari masa penjajahan kolonial Belanda di Indonesia.
Dia anak berumur 13 tahun, bercirikan rambut pirang, berwajah tampan, berhidung mancung dan memakai kemeja putih lengkap dengan celana hitam serta suspendersnya. Dia telah mengikutiku semenjak aku masih berada dibangku Sekolah Dasar, dia merupakan teman hantu pertamaku.

Entah apa yang membuatnya geram, tetapi dia kelihatan sangat marah. Ketika aku mencoba mengabaikannya, dia malah menarik rambutku dan membuat bebrapa gangguan kecil sehingga konsentrasiku kembali buyar. Kemudian saat aku menatap matanya, terlintas dibenakku bahwa Hanson rupanya merasa tidak nyaman dengan kehadiran Arum. Seketika itu dia marah padaku, dan dengan tatapan tajamnya yang menusuk, perlahan-lahan dia mulai menghilang. Entah apa yang ada dipikiran Arum, tapi aku merasa seakan-akan dia memahami maksud Hanson yang hadir tanpa kata dan tiba-tiba menghilang itu. Dengan senyum beku yang menunjukkan keterpaksaan perlahan dia juga ikut menghilang. Entah kenapa aku merasa tidak enak dengan menghilangnya sosok kuntilanak itu, padahal sebelumnya aku sangat membencinya.

Keesokan harinya ketika aku bangun dari tidur dan berjalan menuju ke ruang tamu, tiba-tiba aku terkejut karena menjumpai sosok Arum yang berada di pojok ruang tamu sambil lirih tersenyum padaku. Dengan sedikit rasa takut, akupun mendekatinya tetapi dia malah menghilang secara perlahan entah kemana.
Hari-hari pun telah berlalu, tapi kemarahan Hanson tak kunjung mereda dan malah bertambah karena Arum sudah mulai dekat denganku, dan lama kelamaan menjadi teman curhatku. Hanson yang marahpun akhirnya mulai menjadi jahil dan sering merasukiku, bahkan dia jadi berani membantah. Aku tahu dia sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dariku yang tidak dia dapatkan dari orang tuanya dulu, tetapi aku rasa dia menjadi terlalu posesif terhadap orang-orang disekitarku. Akupun lama kelamaan mulai tak nyaman dengan hal itu, hingga akhirnya aku putuskan untuk bersifat sedikit keras pada Hanson, ternyata dia memang perlu sedikit digertak supaya tidak manja.
Lambat laun, sifat Hanson mulai kembali seperti dulu, dan kulihat Hanson dan Arum sudah mulai akrab, walau terkadang mereka berdua masih sering bertengkar dan saling ejek.
Disini, aku sangat senang karena dapat menyatukan 2 sosok yang sebelumnya sangat bertolak belakang kemudian berubah menjadi rukun dan akrab, bahkan aku bahagia sekali dapat melihat mereka berdua bisa tertawa bersama.

Satu hal pelajaran yang ku dapat dari kisah mereka berdua, bahwa hantu juga punya perasaan, hati dan tak semua jenis hantu bisa memberikan aura buruk disekeliling kita, malah dari pandanganku sendiri manusialah makhluk yang sebenarnya paling mengerikan.
Semua kembali kepada manusia itu sendiri, jika kita memiliki niat baik maka akan terjadi kebaikan pula, dan sebaliknya jika kita memiliki niat buruk maka akan terjadi keburukan pula. Itulah hukum Alam dan hukum Karma.

#Bersambung

#Hanya jika kalian suka cerita ini, vote, coment, dan share !

#Terimakasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Kuntilanak ArumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang