Author POV
Jeon jungkook, pria tampan dengan rambut hitam kecoklatan sedang duduk didepan meja kerjanya sambil menatap layar laptop. Ia berkali-kali mengalihkan pandangannya ke layar ponsel menunggu seseorang menelponnya.
"apa kau akan mengabaikanku?" suara taehyung tiba-tiba menyadarkan jungkook.
"ah, maaf hyung, aku terlalu fokus pada pekerjaanku" ucap jungkook tanpa melirik taehyung sedikitpun.
"sepertinya kau sedang khawatir?" Tanya taehyung ragu sambil berjalan mendekat kearah meja jungkook.
Kring~
Jungkook dengan sigap mengambil ponselnya dan langsung berdiri mengangkat telpon tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Taehyung hanya terdiam bingung melihat sikap teman kecilnya ini.
Tiba-tiba mata jungkook memerah dan berlinang air mata. Rahangnya mengeras menahan emosi dengan tangan yang mengepal seakan siap menghajar seseorang yang berada didepannya.
Prak~
Jungkook melemparkan ponsel nya.
"hey, kau kenapa?" Tanya taehyung sambil membalikan tubuh jungkook menghadap padanya.
"bajingan itu yang melakukannya hyung" jawab jungkook dengan air mata yang telah mengalir membasahi pipinya.
"apa maksudmu?" taehyung tak mengerti dengan ucapan jungkook.
"Kecelakaan yang menimpa ibuku disengaja dan bajingan itu yang melakukannya"
"apa?" taehyung tak menyangka dengan apa yang dikatakan jungkook. Dia pikir kecelakaan itu hanya takdir yang membuat jungkook kehilangan orang yang paling dicintainya.
Jungkook melepaskan tangan taehyung yang mencengkram lengannya. Ia mengambil kunci mobil yang tergeletak diatas meja dan pergi melewati taehyung.
Jungkook POV
Bajingan itu, seharusnya aku membunuhnya dari dulu. Kenapa dia bisa berbuat jauh seperti ini? Aku ingin ibuku kembali, apa yang harus aku lakukan?
Author POV
"arghhh.." teriak jungkook sambil memukul setir yang ada dihadapannya. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata tanpa melihat pengendara lain yang berada disekelilingnya.
.
.
30 menit kemudian jungkook turun dari mobilnya dan berlari kedalam gedung perusahaan.
Brak~
Jungkook menerobos masuk kedalam ruangan tanpa menghiraukan seorang wanita yang mencoba menahannya untuk masuk. Ia berjalan mendekati seseorang yang sedang terduduk diatas meja.
Jungkook menarik kerah baju orang itu dan melayangkan pukulan yang keras padanya hingga orang tersebut jatuh tersungkur dilantai. Ia memukul habis-habisan orang itu sampai berdarah dan lebam diseluruh wajahnya.
"bajingan gila" teriak jungkook setelah puas memukuli orang tersebut.
"inilah akibatnya jika kau tak menuruti permintaan ayahmu ini, nak" seringai orang itu sambil mencoba untuk bangkit.
"jangan pernah menyebut dirimu sebagai ayah. Kau tidak pantas menjadi seorang ayah" ucap jungkook sambil melangkah mendekati pintu keluar.
"kau akan pergi begitu saja? kau yakin tak ingin membunuhku, nak?" Tanya ayah jungkook sambil menyunggingkan smirk nya
Jungkook menghentikan langkahnya dan terdiam beberapa detik.
"aku bukan penjahat sepertimu" jawab jungkook sambil meninggalkan ruangan itu.
Jungkook POV
Hatiku sangat hancur. Aku ingin membunuh orang itu, tapi aku selalu tak bisa melakukannya. Ibuku pergi 3 bulan yang lalu dan takkan pernah kembali. Aku tak memiliki siapapun lagi didunia ini.
Author POV
Jungkook kembali masuk kedalam mobilnya. Ia menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam. Air mata mengalir membasahi pipinya, tak ada isakan tangis yang keluar dari bibir manisnya.
Hujan tiba-tiba turun dengan deras seakan langit sedang menangis merasakan kesakitan yang dialami jungkook. Perlahan ia membuka matanya dan melihat kearah langit yang gelap.
"apa ibu sedang menangis?" gumam jungkook.
Ia menghela nafas dan merogoh saku celananya mencoba mencari ponsel untuk menghubungi sekretarisnya, ia berencana untuk membatalkan meeting yang akan diadakan hari ini. Jungkook sangat lelah, ia hanya ingin pulang dan menenangkan pikirannya.
"dimana ponselku?" ucap jungkook berbicara sendiri dengan kebingungan. Ia lupa dengan apa yang telah ia perbuat pada ponsel nya.
"ah sial." celetuknya saat ia ingat dengan keadaan ponselnya yang ia tinggalkan dikantor.
Jungkook memutuskan untuk pergi tanpa menghubungi sekretarisnya, ia melajukan mobilnya untuk pergi kerumahnya.
Saat diperjalanan, mobil jungkook berhenti didepan lampu merah yang dekat dengan rumah sakit. Matanya tak sengaja melihat kearah wanita tua yang sedang berjalan ingin menyebrang dibawah rintikan air hujan tanpa membawa payung.
Tiba-tiba seorang perempuan menghampiri wanita tersebut dan berbagi payung dengannya. Perempuan itu tersenyum tulus pada wanita tua itu. Sepertinya perempuan itu seorang dokter, ia terlihat menggunakan pakaian putih ciri khas seorang dokter.
Perempuan itu terlihat sangat cantik dan anggun. Rambut hitam yang tergerai, mata yang berbinar dan senyum manis yang dimiliki perempuan itu membuat jungkook terpana akan kesempurnaannya.
"andai saja semua orang mempunyai hati setulus perempuan itu" ucap jungkook didalam hati.
Matanya mengikuti arah berjalannya perempuan tersebut sampai jungkook tak sadar mobil dibelakangnya sudah protes karna lampu hijau sudah menyala.
Tin-tin-tin~
Jungkook kembali melajukan mobilnya.
.
.
TBCIseng karna pusing mikirin bab 1 KTI😂 yang akhirnya malah ngayal bikin cerita😂 wqwqwq
YOU ARE READING
Crystal Snow
Romance"kau bagaikan kristal yang berharga bagiku dan salju putih yang selalu bercahaya menerangiku" - Jeon Jungkook