22 Desember 2015
Seorang gadis kecil yang di kepang dua membawa sebuah kotak hadiah, dia adalah Diandra viona seorang gadis yang lugu nan polos itu harus menerima sebuah kenyataan pahit setelah berminggu-minggu senyuman itu terukir di wajahnya.
" Hiks hiks papah jahat kenapa papa baru kasih tau viona sekarang!!! Kenapa pah!! " Teriak viona dari kamarnya.
" Viona!! Kamu lagi ngomong sama siapa sayang?? " Suara bunda yang membuat viona segera menghapus air matanya.
" Bukan siapa siapa bunda aku lagi nonton drakor " Sahut viona dari sebrang kamarnya
" Stop dulu yah sayang kita makan malem " bunda langsung turun begitu saja.
" Untung saja bunda gak nanya macam macam sama aku " Gumamanya, ia segera turun dan Melihat bunda yang sudah duduk di meja makan.
"Sayang... Bunda besok mau pergi ke kota selama 1 Minggu kamu di rumah yah jangan kemana mana " Ucap bunda lalu menuangkan air untuk dirinya
" Boleh, memangnya ada keperluan apa bunda? " Aku bingung pasalnya bunda hanya ke kota untuk keperluan penting saja itupun tidak pernah mendadak
" Ohh itu emm bunda mau beli keperluan dapur doang sekalian mau beli baju " Ucap bunda dengan nada sedikit gugup. Dan aku tahu bahwa saat ini bunda sedang membohongiku, melihat pandangan bunda tak beraturan serta suara yang sedikit gugup sudah menjadi alasan kuat untuk mengatakan bahwa bunda berbohong.
Aku membuang nafas secara kasar dengan sengaja, aku pengen lihat bagaimana reaksi bunda dan alhasilnya bunda menunduk. Selesai sudah urusanku dengan perut yang kosong aku merapikan piring yang kotor lalu menaruhnya ke westafel lalu mulai mencuci piring setelah selesai ku lihat dari kejauhan bunda sedang menatap ku, ku hampiri bunda sebelum pergi ke kamar
" Karena bunda besok gk ada di rumah aku juga besok mau keluar " Ijinku kepada bunda dan langsung kekamar
" Assalamualaikum pah .. aku cuman mau kasih tau sesuatu kalau bunda selama satu Minggu akan pergi ke kota "
"........... "
" Beneran pah? Yeeyy makasih pah aku tunggu yah " aku menutup telfon lalu ingin meminum obat.
" Aisshhh airnya habis " dengan langkah terpaksa aku turun untuk mengambil air, aku penasaran sama persediaan dapur ' padahal kemaren aku masak masih banyak persediaan dapur ' aku berjalan menuju gedung yang isinya persediaan dapur. Rumahku ini tak begitu besar tapi tidak begitu kecil juga ada tiga kamar tidur, ruang tamu, dapur, gudang dan halaman yang cukup luas di depan bahkan aku punya kebun buah di belakang rumahku. Aku sudah berada di depan pintu gedung saat aku mencoba untuk membukanya tiba tiba bunda memanggil aku.
" Iya bunda sebentar " teriakku
🍁🍁🍁🍁
" Dor " suara toak aura membuyarkan lamunan viona
" Apaansih Ra berisik tau gak !! "
" Hehehe .... Oh iya Din dipanggil sama nyokap loh nih kata nya sih mau milih dress buat nanti... "
Viona langsung meninggalkan aura tanpa menunggu dia selesai bicara
Sesampai di ruang yang bernotaben kepala sekolah itu viona langsung masuk tanpa harus mengetuk pintu
" Assalamualaikum Tama ada apa ? "
" Walaikumsallam kebiasaan deh kalo masuk itu ketok pintu dulu " Nasihat alisa kepada viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra
Любовные романыkita sama namun tak serupa Berasa disatu hati dengan raga yang terpisah Jiwa murni di kala itu meninggalkan segalanya namun lukanya masih membekas dan tak kunjung sembuh Kita hanya bagian dari permainan takdir Menepati bagian dari setiap rekaman B...