1

8 2 0
                                    

"KIM NAMJUUUN!!" Bunyi teriakan memanggil dari seorang wanita paruh baya terasa memekakan telinga. Tepatnya dari lantai bawah. Akan tetapi suara tersebut tidak terlalu keras terdengar dari kamar anaknya.
"CEPAT! TEMAN-TEMANMU SUDAH DATANG! JANGAN SAMPAI MEREKA MENUNGGU" sambungnya.

"Iyaaa, eomma! Sebentar lagi saja. Suruh mereka menunggu lima menit, oke?"

Sang eomma menuruti perintah anaknya sambil geleng-geleng kepala. Ia berjalan menuju pintu masuk rumah untuk memberitau kelima orang pria tampan yang merupakan teman dari anaknya. Mereka semua berdiri diambang pintu masuk.

"Tunggu sebentar ya, anak muda"
Semburat senyum manis terpancar diwajah perempuan paruh baya tersebut. Senyuman tersebut membuat Ia masih kelihatan cantik diusianya yang sudah tidak lagi muda.

"Baiklah, nyonya" ucap seokjin. Pemuda tampan tersebut dengan senang hati membalas senyuman dari istri sang pemilik rumah.

"Uhhmmm... nyonya. Berapa lamakah kita harus menunggu Namjoon?" ucap Jimin tak sabaran.

Tiba-tiba, anak semata wayang si pemilik rumah keluar dari kamar, lalu menghampiri ibunya yang ada di pintu masuk rumah

"Eomma, sampai nanti" ucapnya sambil mencium tangan sang eomma.
"Hati-hati ya"

Tak lupa, kelima orang temannya kemudian ikut memberi salam. Hampir dua menit waktu yang mereka gunakan untuk mereka berpamitan kepada ibu pemilik rumah tersebut.

***

Diperjalanan menuju sekolah, mereka berenam berkumpul dalam satu mobil. Mobil Taehyung. Akan tetapi, yang bertugas menjadi sopir adalah Jin. Ia mendapat tugas tersebut akibat kalah suit dengan Taehyung yang ingin menumpang. Memang, mereka selalu mengadakan hompimpah ketika Tae sedang malas mengemudi. Meskipun mobil yang mereka tumpangi selalu sama:), Tapi kali ini yang lainnya cuma ingin duduk dan memperbincangkan sesuatu tanpa harus capek-capek membanting setir, menginjak rem, mengendalikan kemudi dan memfokuskan perhatian pada jalanan yang padat di pagi hari. Maklum, Seoul adalah kota yang sibuk disetiap harinya. Terutama dipagi hari, alias jam-jam berangkat kerja atau awal dari orang-orang melakukan aktifitas mereka. Atau mungkin, karena Jin adalah yang tertua, maka dari itu ia harus mengalah dan mau melakukan suit denan Taehyung.

"Hei, aku tidak melihat Hoseok sejak tadi. Kemana dia?" Tanya Namjoon memecah keheningan.

"Ohh, dia kagak masuk hari ini" sahut Jungkook. "Karena sakit, kurasa"

"Terus dia ga nitip surat?" Tanya Namjoon lagi.

"Entahlah"

Suasana kembali hening. Namun tak berselang lama, Jimin kembali membuka pembicaraan.

"Puk..puk.." Jimin menepuk pundak seseorang yang duduk disampingnya. Yoongi. Ia kelihatan tak bersemangat hari ini. (Setiap hari juga selalu seperti itu)

"Hoii Yoongi," Jimin menepuk pundak Yoongi sekali lagi dan mulai mengoceh untuk membuat Yoongi merasa semangat.
"Apa lo udah menyelesaiin PR yang dikasi pak Jaehwan blomm?"

Yoongi tersentak. "Apa?! Kenapa lo gak bilang-bilang?!"

"Bukannya waktu hari itu lo masuk?" Tanya Jungkook.

"Iya... gw memang hadir"

"Lalu... kenapa lo bisa gak tau?" Jimin menimpali.

"Gue ketiduran" ucap Yoongi dengan santainya. Ia menatap keluar jendela mobil Taehyung yang sedikit basah akibat embun pagi dengan tatapan malas.

Seisi mobil tertawa, tanpa terkecuali Jin. Entah mereka rasa pengakuan Yoongi mereka anggap lucu, atau karena ulah Jimin yang gagal membuat Yoongi menemukan semangatnya. Bahkan Jungkook yang sedari tadi sibuk sendiri bermain dengan ponselnya jadi tak henti-hentinya tertawa terbahak-bahak disertai suara konyolnya kala itu.

BEST FRIEND; BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang