BAGIAN EMPAT

12 0 2
                                    

Apa aku benar-benar boleh
berharap padamu?

Tepatnya sudah dua minggu Juan tidak masuk. Aku terus saja memikirkannya, bahkan setiap hari. Aku sepertinya memang menyukainya. Aku mengakui kalau aku memang sudah tertarik padanya. Aku mengakui akhir-akhir ini dia yang selalu mengisi pikiranku. Aku pernah sesekali menerima pesan dari Juan tapi hanya membahas tentang Bella, Vino, dan Disa

Juan : Vino sama Bella pacaran? kata Disa gue
Melati : Enggak sama si Bella gak diterima, hayo loh kenapa cemburu ya lo
Juan : Apaan sih lu, Gue cuma nanya Si Bella aslinya suka siapa? Gue disuruh Disa
Melati : Vino tuh udah berkali-kali ngedeketin Bella tapi sama Bella diabaikan terus
Juan : Ooo terus Bella suka siapa?
Melati : Suka elu kali hahaha

Aku tertawa karena aku memang niat menggodanya, tapi jujur saja aku takut kalau suatu saat Juan akan suka kepada Bella. Siapa yang bisa menolak pesona Bella, cantik, pintar, keren dan kepribadiannya yang baik, bisa saja kan suatu saat Juan suka padanya. Semoga saja hal itu tidak pernah terjadi apalagi Bella sudah kuanggap seperti teman dekatku sendiri.

Juan : Bella suka gue?? Jangan ngada-ngada deh lu
Melati : Bercanda bercanda, Si Bella tuh gak lagi suka sama siapa-siapa
Juan : Tapi kata Disa kayaknya Bella tuh suka Vino cuma gak mau ngaku
Melati : Ya gue gak tau lagi sih kalau gitu
Juan : Makanya tanyain ke Bella dia suka Vino apa enggak, biar jelas, gue dukung deh mereka pacaran.
Melati : Iya besok
Juan : Biar jelas, kalau suka biar pacaran, kalau enggak yaudah.
Melati : Iya besok
Juan : *tanda jempol*

Lagi-lagi aku terjebak di permasalahan cinta orang lain. Vino masih gencar mendekati Bella walaupun Bella terus saja mengabaikannya. Aku juga mendapat info dari Juan kalau Disa menyukai Vino. Memang hubungan Disa dan Arya sudah berakhir tapi Arya masih saja mencintai Disa. Kata Juan, Disa sering bercerita tentang perasaannya ke Vino. Disa sangat sakit hati melihat Vino terus saja mengejar Bella. Juan pernah menyuruhku untuk menenangkan dan meyakinkan Disa bahwa Bella tidak pernah menyukai Vino karena aku dan Disa memang cukup dekat lewat Arya dulunya.

Juan : Mel...
Melati : Hmm
Juan : Vino sama Bella jadi pacaran Kata si Disa Vino habis nembak Bella...
Melati : Kata Bella dia gak suka sama Vino, enggak kok
Juan : Yaudah kalau gitu kasih tau Disa gih, galau diaa
Melati : Iya nanti gue bilangin

Hari ini entah keajaiban dari mana semua pelajaran hari ini mengalami jam kosong. Banyak yang bilang ada rapat di ruang guru yang membuat para guru tidak memasuki kelas. Kelas kami akhirnya malah bermain main, berfoto-foto menggunakan kamera Nina. Kami juga melihat film horor bersama.

“Hei itu hantunya kenapa bisa merangkak-rangkak gitu sih.” kata Vina sambil menutup mata

“Alamat deh gue gak bisa tidur nanti malam.” kata Zidan

”Gini nih kalau ada Juan pasti dia ketakutan banget orang dulu liat evil dead aja ketakutan.” kata Rael tertawa

Semua serius memperhatikan film horor itu. Sesekali mereka berteriak saat adegan yang mengagetkan. Aku menoleh ke arah bangku Juan “Kapan lo masuk Ju, gue dan anak-anak lain kangen lo.” gumamku dalam hati

Setelah menonton film horor, tiba-tiba Bella menghampiriku “Mel, mau gue kasih tau sesuatu gak?”

“Mau, ada apa?” kataku penasaran

“Sebenernya tuh gue suka sama Vino, dia kelihatan gak main-main tapi gue gak mau kalau Arinda terlalu ikut-ikut urusan gue sama Vino.” kata Bella

“Serius lo suka sama Vino?” kataku meyakinkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sincerity. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang