dream..

115 3 0
                                    

  mimpi adalah suatu hal yang indah tapi kau harus mengerti akan rasa sakit jika ingin memulainya, kata kata itu seolah menggambarkan perjuangan sekelompok anak pondok dalam meraih mimpinya,,,

      melihat perbincangan serius antara adit dan ali, membuat haekal berinisiatif untuk mencairkan suasana, "aduuhh kalo pesertanya mereka ber tiga pasti sekolah kita akan juara" saut haekal dengan nada bercanda, "iya dong pastinya karena ada Maryam juga yang ikut jadi peserta", saut salah seorang perempuan yang duduk di sebelah maryam.. 
      dan tak lama kemudian datang lah seorang pria tua dengan menggunakan sarung, lalu pria tua itupun masuk ke ruangan, sontak membuat semua siswa terkejut, dia adalah ustad Ahmad, salah satu guru pembimbing di pondok, "jadi sudah di putuskan siapa sajakah yang ikut dalam lomba?" tanya nya denga nada pelan.. suasana pun jadi hening sebentar,
       "sudah pak kami bertiga memutuskan untuk ikut" jawab ali sambil menunjuk kearah adit dan maryam. "oke kalau begitu kalian bertiga harus siap mengikutu bimbinggan saya, besok setelah jam sekolah selesai temui saya di tempat ini lagi" jawab pria tua itu sambil tersenyum.
      setelah memberikan pengumuman tadi pria tua tadi pun meninggalkan ruangan dan semua siswa kembali ke asrama masing masing,
dalam perjalan pulang ke asrama secara tak sengaja adit berpapasan denga maryam "assalamualaikum, saya sudah lama melihatmu tapi tidak tahu siapa namamu" tanya adit sambil tersenyum, dengan wajah menunduk maryampun menjawab" waalaikumsalam, namaku maryam, bolehkah aku bertanya? untuk apa kau mengetahui namaku?" 
"supaya nanti pas ijab kabul aku gak lupa siapa namamu hehehe" jawab adit dengan nada bergurau, kemudian dengan senyum yang manis Maryam kembali menundukan wajahnya dan menjawab,"jodoh itu urusan sang pencipta jika kau ingin di cintai oleh ciptaannya maka kau harus mencintainya terlebih dahulu" jawab maryam dan kemudian pergimeninggalkan adit
     tanpa mereka sadar Ali pun mendengar percakapan mereka dan hanya tersenyum saja,

...................... keesokan harinya.....................................................
        kriiiing tanda bel sekolah berbunyi artinya semua siswa harus sudah di dalam kelas untuk belajar, haekal pun seperti biasa terlambar dan mendapatkan hukuman sementara adit pun sudahmulai berubah "tumben banget sih adit ikut peraturan" kata hekal dengan wajah kesal,
      setelah menjalani hukuman haekal pun masuk ke kelas dan duduk di sebelah adit
"eh dit kok lu tumben gak telat bareng gua tadi?", tanya haekal denga rasa peenasaran
"iya dong gue pengen serius nih ikut lomba dan lu tau kan alasan di balik lomba?" jawab adit dengan tegas, 
      melihat perubahan sang sahabat membuat haekal pun mulai bertekad untuk mengikuti langkahnya, " oke kalau begitu gue juga pengen jadi anak pintar weekk" saut haekal sambil bercanda,,
       setelah pelajaran siap ADIT ALI dan MARYAM pun pergi ke ruang latihan,
"semangat diitt" saut haekal sambil melompat, melihat ke gokilan haekal membuat maryam tertawa "waahh senyum mu sungguh seperti bidadari" kata haekal sambil tertawa
"emangnya kamu pernah lihat bidadari?" jawab maryam kembali, dan setelah itu merekamasuk ke ruang latihan,, 
      "semua siap untuk latihan?" tanya pria tua itu, lalu dengan kompak mereka bertiga menjawab "siap pak!!!", "baiklah hari ini kita akan membahas soal bahasa arab",
mendengar perkataan peria tua tsb membuat adit gugup
"aduh gimana nih,, mana gua paham bahasa arab" sambil berbicara dalam hati,
selama latiha tentunya ali lebih baik dari pada adit, namun salutnya bukannya menyerah dia malah berusaha menjadi yang terbaik,
    "oke latihan hari ini sampai di sini, dan kamu adit harus banya belajar lagi!" tegas pria tua itu
"okee siap pak" tegas adit, setelah selesai mereka pun hendak kembali ke asrama
       di perjalanan pulang ke asrama adit pun heendak menjumpai maryam, namun sayangnya ia terlambat selangkah denga ali,, tanpa sengaja ia mendengar percakapan mereka
       "maryam, setelah lulus apakah kau mau menjadi istriku?" tanya ali dengan serius
 mendengar perkataan ali tentu membuat maryam terkejut, begitu juga denga ali..

apakah maryam akan menerima lamaran ali?


bersambung................


M,arif 

cinta dalam do'aWhere stories live. Discover now