#Ijinkan_Aku_Selingkuh
Part 1***
Sebal sekali pagi ini. Tukang sayur langgananku tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Selalu sebal jika jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, aku selalu duduk di depan teras memakai daster kebangsaanku, menyantap kopi hitam panas sambil merokok menunggu tukang sayur datang. Bangun tidur aku tidak langsung bergegas mandi, aku nikmati bau ketiak ini sampai nanti ketika ingin tidur malam. Sudah biasa kulakukan dan tidak ada yang boleh protes.
Namaku Yana, seorang ibu rumahtangga berbadan tambun dan pendek berusia 43 tahun. Aku memiliki tiga orang anak lelaki yang tampan dan gagah yang senantiasa melindungiku dari apapun. Suamiku seorang tentara berpangkat, selama kami berumah tangga kira-kira lebih dari tiga kali kami pindah rumah karena tugas suamiku yang selalu berpindah-pindah. Dari satu distrik ke distrik yang lain. Repot juga membawa serta ketiga anak yang masih kecil-kecil saat itu, hingga akhirnya suamiku ditugaskan ditempat terakhirnya disini.
"Mah, aku berangkat dulu nebeng sama mas Firman."
"Iya hati-hati ya sayang. Kalau nanti mamah gak ada berarti mamah lagi di rumah tante Meri ya."Anak tengah dan bungsuku berangkat sekolah. Sekolah mereka memang searah, si tengah duduk dikelas 2 SMK dan si bungsu kelas 2 SMP sedangkan kakaknya sudah bekerja diperusahaan sawit ternama.
Suamiku sedang piket sedari tadi malam, sulungku pun sedang lembur dikantornya. Tinggallah aku sendirian dirumah dengan segala kejenuhannya. Aku biasa mengobrol ketetangga jika sedang suntuk di rumah, sekedar 'say-hello' sudah membuatku terhibur.
Masih tetap mengenakan daster kualitas pasar tradisional, aku melangkah kerumah tetanggaku. Aku orang yang mudah bergaul sehingga banyak orang suka berteman denganku."Loh masa kamu gak tau kalau Pak Diono selingkuh?" Kata Meri membuka gosip pagi itu.
"Gak tau, Mer. Perasaan dia sama istrinya baik-baik aja kan? Ih, ko tega ya." Aku sambil bergidik.
"Iya. Bu Diono itu gak tau kalau suaminya selingkuh. Dia kan gaptek, mana tau kalau suaminya itu asyik chat sama cewek lain. Mana ceweknya janda anak satu."
Asyik bergosip ria dengan Meri sampai aku lupa belum memasak. Aku pamit pulang. Aku dapati motor suamiku sudah ada digarasi.
"Sudah pulang, Pah?"
"Iya dari tadi. Kamu masak apa?"
"Belum masak. Makan diluar aja ya, aku malas masak."
"Hmm. Coba sesekali kamu masak lah."
"Kan udah sering! Kamu pikir, goreng telur itu bukan masak?"
"Ya yang lain lah, Yan. Aku juga pengen ngerasain masakan kamu. Udah bertahun-tahun nikah masa ga pernah masak?"
"Aku ga mau nikah sama kamu! Inget itu! Kalau bukan karena mamahku!"
"Ah, itu lagi, itu lagi yang kamu omongkan. Ya sudah, aku tidur aja. Capek abis piket."Mas Didi langsung masuk kamar.
Peduli bebek aku dengan dia. Dia mau makan atau tidak bukan urusanku.Selama hampir setengah umurku kami menikah, tetap saja aku tidak mencintainya. Aku tidak tahu mengapa rasa cinta itu sama sekali tidak tumbuh sedikitpun. Kepura-puraanku selama ini hanya demi Almarhum mamahku saja.
Mau menggugat cerai, katanya susah urusannya kalau beristrikan tentara harus ini itu. Aku tidak tahu sampai kapan kami berdua seperti ini, anak-anakku tahu bahwa aku tidak mencintai Mas Didi mereka juga membelaku apabila kami sedang bertengkar.
Mas Didi adalah sosok yang baik. Postur tentaranya memang nampak meskipun hanya sekilas melihatnya. Tapi seiring bertambah usia, Mas Didi mulai banyak terlihat uban disana-sini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijinkan Aku Selingkuh
Non-FictionPrahara rumah tangga yang di bangun tanpa di landasi cinta dan kasih sayang membuat Yana kembali ke masa lalu nya dan meninggalkan segala yang di milikinya sekarang.... Kisah nyata.