Mentari menyambut datangnya pagi.Sinar-sinar itu mulai menampakan dirinya di bumi ini.
Dengan rasa malas Wilo membuka kedua matanya.Ia masih berada di kasurnya yang nyaman,sebenarnya tidak ada niat sedikitpun bagi Wilo untuk beranjak dari kasurnya,semacam ada gaya tarik menarik antara keduanya.Tok tok tok
Suara pintu dari luar terdengar jelas di telinga Wilo.Ia sangat malas jika pagi-pagi seperti ini dibangunkan.Ciih seperti anak kecil saja.Padahal ia bisa bangun sendiri tanpa ada yang membangunkannya.
"Wilo,ayo bangun sholat sana,kamu itu udah besar masa kalo sholat harus di koer koer dulu biar mau",kata Satya(Ayah Wilo)
"Iya pah,sabar dulu napa aku juga baru bangun,sebentar lagi aku cuci muka terus sholat",ucap Wilo lemasSetelah sarapan pagi bersama keluarganya Wilo pun bergegas menuju ke sekolahnya.Dan dia lebih memilih naik angkot daripada diantar ayahnya menggunakan mobil.Ya itu karena Wilo ingin hidup yang biasa-biasa saja tak perlu kelihatan mewah di depan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary Girl
Teen FictionTidaklah cantik,tidaklah berkulit putih melainkan berkulit sawo matang,pemalu,pendiam,cupu.Itulah deskripsi yang tepat untuk Wilona. Gadis biasa.