Fifin tak tahu apa yang harus ia lakukan saat sang mantan hadir dan meminta kesempatan kedua. Awalnya Fifin tak bisa menerima, namun kesalahpahaman itu akhirnya terselesaikan.
Apakah mereka kembali bersatu? Yuk! Baca langsung jika penasaran!
Cerpen karya : Tansah eling dd No copy paste guys. Hargai sesama penulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Fifin!" Panggil sahabatku Nana saat aku ada diperpustakaan.
"Ada apa sih?" Tanyaku tanpa menoleh ke arah Nana karena aku sedang sibuk menelisik buku dirak.
"Aduh Fifin....tadi aku ketemu cowok gannnnteeng buanget," Cerita Nana.
"Kulitnya putih, matanya coklat, hidungnya mancung, orangnya tinggi, rambutnya ikal, pokoknya ganteng banget....Gila!!! Kayak pangeran ajah," ujar Nana mendeskripsikan cowok itu. Aku hanya bisa menatapnya heran dengan tingkah polah sahabatku ini, dia memang seperti itu kalo ketemu cowok ganteng.
"Gak gitu juga kali...Fin.." Nana tampak cemberut ketika dikatai norak olehku.
"Trus apaan???" Aku memandang Nana seraya melipat tangan didada.
"Aduh Fifin..kamu tuh jadi cewek centil dikit napa? Entar gak laku lho?! Masak tiap hari kerjaan kamu baca buku terus. Entar jadi kutu bukuloh?! Mau jadi kutunya buku?" Ujar Nana.
"Lebih baik jadi kutunya buku!daripada kutukupret!" Balasku kesal sambil melirik Nana.
"Ihh Fifin.., kamu gimana sih, aku cantik-cantik gini...dibilang kutukupret." Protes Nana yang membuatku hanya mencibir Lalu pergi dari hadapan Nana. Nana hanya bisa melongo melihat tingkah sahabatnya itu yang dinilai cuek.
"Lho kok aku ditinggalin sih Fin...." Nana pun mengejarku.
"Aku bosen sama kamu, ceritanya cowok mulu!" Keluhku pada Nana.Nana tersenyum
"Udah lah...sampai kapan kamu begini terus, gak bosen apa jomblo terus?". Akupun hanya memberi jawaban dengan gelengan kepala yang membuat Nana hanya bisa pasrah.
《 □ 》
*************************** Aku mungkin hanya bisa diam Meski tlah berulang kali kau tlah tenggelamkan Rasa ini dan berpindah ke cinta yang lain Air mata dan anganku tlah sia-sia Melihat sebuah kenyataan yang ada
Rasa amarah dan kecewa terlalu mengguncang lubuk hatiku Tatkala kau dengan mudahnya mengakhiri cinta diantara kita Menuai kepahitan direlung hatiku
