04.31

12 1 0
                                    

"Tutup matamu, rasakan para Roh itu... Maka kau akan tidur dengan nyenyak"

04.31
Sejenak aku terbangun dari tidurku, ku ambil Hp dan ku lihat waktu menunjukan Jam 04.31.

Kembali ku tutup mataku, terlelap. Sekejap terdengar suara seolah olah sedang berbicara dengan ku.

"Tutup Matamu, rasakan para Roh itu"

Aku mencoba melihat keadaan sekitar, yang kulihat sebuah tempat seperti taman yang di penuhi kabut berwarna merah tebal seperti warna darah, melayang tidak beraturan.

.
.
.

Seketika, aku berpindah ke sebuah pemukiman penduduk di siang hari. Saat itu suasana sedang buruk, angin yang sangat kencang berhembus ke sana kemari. Sehingga menerbangkan apapun yang dilaluinya.

Tiba tiba,

Batang Pohon yang ada di sana hancur menjadi beberapa bagian, tumbang dan menimpa beberapa Orang yang ada di sana.
Angin berhembus menjadi semakin kuat dan semakin kuat.
Sehingga mampu membelah tiang tiang beton yang ada di sekitar.
Warga yang panik berlarian kemana mana, Suasana saat itu sangat gaduh tidak karuan...

aku hanya bingung dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi?

"Aku ada dimana? A..apa apaan ini?

Hanya itu yang ada di pikiran ku.

Angin yang berhembus sangat kuat, tiba tiba di sertakan piring - piringan kaca yang melayang layaknya boomerang. Memotong apapun yang lewati layaknya sebuah mata pisau yang sangat tajam.

Akibatnya, banyak orang yang tewas tercabik - cabik oleh pecahan kaca itu. Potongan tubuh berserakan dimana-mana darah yang membanjiri seluruh permukaan.

Aku hanya terdiam melihatnya...

"Gila" Kejadian ini benar benar gila,

akhirnya aku berlari menjauh dari sana sejauh mungkin.

Banyak orang yang mengikuti dan berlari bersama.

Satu persatu dari mereka mati.

Aku benar benar takut...

Dari semua orang, hanya tinggal kami bertiga yang berlari. Dadaku sesak, nafasku terengah-engah, ingin rasanya aku jatuh.

Tiba-tiba Salah satu dari kami bertiga terseret masuk kedalam suatu ruangan Yang amat Gelap.
Aku mencoba menahan dan menariknya, tapi tidak bisa. Dia terseret sangat kuat.

Aku yang melihat itu kembali berlari dan meninggalkannya. Hanya tinggal kita berdua...

.
.
.
.
.

Tapi sialnya Sekarang Giliran Ku, ada serpihan kaca yang menusuk punggungku, aku terjatuh, dan terseret masuk kedalam ruangan yang Gelap itu.

Orang yang bersama ku mencoba menahan dan mengejar masuk ke dalam ruangan.

Aku yang terseret melihat keadaan di dalam...
Di sana ada mayat dari salah satu orang yang terseret tadi, tubuhnya sudah hancur tercabik-cabik.

"Aku takut... Aku takut... Tolong aku... Kumohon siapa saja... Tolong aku..."

Akhirnya aku dibawa di sebuah ruangan kecil dengan satu lampu berwarna kuning, pintu pun tertutup. Aku terkurung didalamnya,

Orang itu terus berusaha menyelamatkanku, aku yang sudah lemas hanya bisa melihatnya lewat kaca yang ada pada pintu.

"Hey... Tenanglah kau akan ku keluarkan"

Dia terus mencoba membuka pintu itu namun tidak bisa.

Tiba-tiba dia tertarik kebawah. Hingga tidak terlihat di kaca pintu.

Setelah beberapa saat...

Doorr!! Aku terkejut, wajahnya terbanting ke pintu dengan ekpresi yang menakutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doorr!! Aku terkejut, wajahnya terbanting ke pintu dengan ekpresi yang menakutkan. Darah yang tercecer kemana mana, membuatku ingin pingsan, Lalu muncul sosok yang menyeramkan di sebelahnya.

Tertawa terbahak bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tertawa terbahak bahak...

Keringatku bercucuran, jantungku tidak karuan. Aku menutup mataku. Beharap dia menghilang.

.
.
.
.
.

Selama beberapa menit, kembali kubuka mataku...

‼️DIA TEPAT DI DEPAN WAJAHKU‼️

.
.
.
.
.

Nitttt niiittt nitttt... Alarm berbunyi menunjukan Jam 04.40.

Aku terbangun.

Ternyata hanya mimpi, leganya...
Waktunya kembali beraktivitas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Through Dreams : Only 9 MinutesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang