Hari yang begitu sulit untukku, namun aku sudah terbiasa dengan hal ini. Menjalani hidupku sebatang kara, tanpa ayah dan ibu karena mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat kecelakaan yang menimpa keduanya saat mereka pergi ke Bandung untuk menjenguk oma yang sedang sakit. Sudah lupakanlah itu adalah masa laluku yang begitu tidak ingin ku ingat, tahun ini aku memasuki kelas 12 di sebuah SMA favorit di Jakarta. Meskipun aku hidup tanpa kedua orang tuaku namun aku masih memiliki seorang aunty yang sangat baik denganku, bahkan dia selalu memaksaku untuk tinggal dengannya. Awalnya aku menolak namun lama kelamaan kurasakan lingkungan yang ada di sekitarku cukup mengerikan untuk gadis seusiaku maka ku putuskan untuk menerima tawaran aunty Rina dan satu minggu lagi aku akan pindah kerumahnya.Auntyku memiliki seorang suami yang begitu tampan menurutku, namanya om Kevin. Perlu kalian ketahui diam diam aku sering memperhatikan omku itu, sangat terkesan tidak sopan namun mataku tidak bisa lepas dari tubuhnya yang kekar berotot dan juga perutnya yang memiliki abs. Aku sangat pantang jika melihat pria yang memiliki abs, mata serta tanganku serasa gatal ingin menyentuhnya.
Baiklah karena hari ini aku sudah di telpon oleh aunty Rina, maka aku harus bersiap siap untuk pergi menemuinya di sebuah cafe.
*****
"Hai aunty, udah menunggu lama ya."
Sapaku ketika memasuki cafe, karena auntyku sudah ada di dalam."Hai sayang, nggak kok Sye aunty baru 5 menit disini."
Aku hanya manggut manggut lalu duduk, kemudian memesan minuman kesukaanku yaitu coffe late."Aunty kok tumben ngajakin Sye ketemuan di cafe, biasanya juga nyuruh Sheira kerumah aunty."
Jujur aku penasaran, karena setahuku aku akan pindah kerumah auntyku ini sekitar satu minggu lagi."Gini sayang, aunty harus pergi ke Tokyo buat satu bulan kedepan dan aunty akan berangkat besok. Jadi aunty memintamu untuk pindah besok, karna ommu itu nggak ada yang ngurusin dan nemenin jadi aunty pikir ide bagus kalo kamu cepat cepat pindah."
Oh rasanya aku ingin pingsan, barangku itu tidak sedikit bagaimana mungkin akan pindah dalam waktu sekejap."Aunty serius? Kok dadakan dih aunty."
Ucapkan sedikit melemah, aunty Rina sudahku anggap ibuku sendiri karena sikap lembut dan sabarnya padaku."Dari pihak perusahaan meminta di percepatan, kamu nggak papa kan kalo aunty minta kamu pindah besok?."
Ingi kukatakan iya tapi apa boleh buat, mulutku seakan otomatis menyebut tidak. Ah dasar bodoh."Baiklah aunty, aku akan mengemas barang barangku lalu besok aku akan datang kerumah aunty."
Balasku sambil menampilkan senyumanku."thanks sayang."
Aku mengangguk pelan lalu tersenyum tulus.*****
Hei aku buat cerita baru nih tapi jangan takut ya aku bakal ttp up cerita yg sebelumnya kok. Jangan lupa vote dan komen ya 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheira
Fanfictionapa wajar jika gadis berumur 17 tahun sepertiku menyukai pria berumur 35 tahun yang berstatus omku sendiri, suami dari adik kandung ayahku. namun semua terasa menjadi lebih mudah bagiku ketika aku tau dirinya ternyata juga memiliki perasaan yang s...