Langkah awal

64.2K 697 43
                                    


#

Kalau saja tadi aku mengatakan aku bisa mati berdiri melihat senyumannya, maka sekarang mungkin aku bisa benar benar mati dipelukannya, bayangkan dia menggandeng tanganku erat selama berada di pusat perbelanjaan, sesekali merangkul pinggangku posesif seakan akan tidak rela kalau saja ada yang ingin merebutku.

Padahal pada kenyataannya, tidak akan ada yang berminat padaku.

Tinggiku hanya sebatas dadanya, bayangkan aku ini setoge itu untunya yang pohon kelapa, tapi aku suka terkesan manis sekali, menurutku. Andai saja aku adalah aunty pasti aku akan bahagia sekali dimiliki pria setampan dan semacho dia, astaga membayangkan dia menyentuh tubuhku saja aku sudah merinding sejadi jadinya, maklum aku bahkan baru pertama berciuman itupun dengan om Kevin, lucu sekali bukan.

Mendadak fantasiku buyar ketika dia mengajakku masuk ke sebuah toko bikini, raut wajahku mungkin sudah semerah kepiting rebus, bersemu malu malu mau.

"Kita ngapain kesini om?."
Coba saja berpura pura tidak paham.

"Beli bikini buat kamu dong, masak buat oom."

Tawanya bukan nampak lucu malah terkesan menjengkelkan. Oke aku paham memang, sangat paham malah, tapi sungguh ini memalukan.

"Silahkan pak."
Sapa penjaga toko ramah, ramah ramah memuja. Andai saja menendang tulang keringnya bisa kulakukan dengan bebas pasti sudah kulakukan, sayangnya jika aku melakukan hal itu atas dasar apa aku menendangnya. Konyol.

Ingat Kevin punyaku.

Bukan bukan, punya auntyku, aku hanya pinjam sebentar.

"Carikan bikini yang paling seksi buat istriku ini."

Aku tersedak ludahku sendiri, apa barusan? Istri? Hey sejak kapan aku menjadi istrimu? Jangan becanda, lebih baik jika itu benar benar serius.

Aku memandang wajah Kevin, dia tersenyum genit sambil mengedipkan sebelah matanya. Lihat kakiku seoalah berubah menjadi jeli, the power of Kepiiiin.

"Bagaimana dengan yang ini?."

Sepasang bikini berwarna merah tua, dengan tali dibagian kedua sisi pinggul, dan seutas tali yang kalau saja kalian belum pernah memakai bikini seperti ini akan merasa ada tali yang masuk kedalam bokong kalian.

Kevin mengangguk senang, seakan akan sudah membayangkan bagaimana jika aku mengenakan bikini tersebut.

"Cobalah She akan kutunggu disini."

Aku mengangguk, didalam ruang ganti aku memandangi tubuhku yang entah mengapa terlihat begitu seksi, ya Tuhan terimakasih atas tubuh molek ini.

Aku keluar lagi setelah mengganti pakaianku, Kevin menunggu pendapatku, aku mengangguk mantap.

"Bagaimana bagus?."

"Bagus, i like it."

"Baiklah akan kubayar setelah ini kita pulang."
Kevin mengelus kepalaku lembut, ya Tuhan andai aku benar benar istrinya.

Andai, andai andai, bisa bisa jadi gayus tambunan aku kebanyakan andai andai.

Kevin merangkul pinggangku setelah keluar dari toko bikini itu, menuntun seoalah aku tidak bisa berjalan sendiri, yang jelas aku nyaman dengan dekapan ini. Dekapan yang bisa kapan saja membuat jantungku berdetak lebih cepat.

Sheira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang