Seorang pria mungil terlihat kesal,pasalnya pacarnya itu masih asik terfokus pada layar komputer dan tuts nada dibandingkan dirinya, padahal sudah hampir tiga jam mereka berada diruangan tersebut dengan suasana yang cukup dingin.
Karna merasa bosan, pria mungil tersebut akhirnya memilih keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan kekasihnya tersebut.
Brak
Pintu itu ditutup cukup keras oleh pria tersebut menandakan bahwa dia sangat kesal terhadap kekasihnya,tapi itu tidak berpengaruh kepada chan kekasih dari changbin pria mungil tadi,karena jika sudah berkutat dengan tuts dan membuat lagu dia akan lupa pada sekitarnya.
///Chan meregangkan otot-otot tangannya yang terasa kaku,chan melihat ke sekitar ruangan tapi dia tidak menemukan kekasih mungilnya tersebut dan chan terkejut melihat jam yang melingkar ditangannya, pasalnya ini sudah hampir malam dan dia melupakan kekasihnya karna terlalu fokus pada pekerjaanya,dan dapat dipastikan kekasihnya sangat marah padanya.
Chan keluar dari ruangan tersebut dan mencari kekasihnya itu kekamar.
Ceklek
Saat chan masuk kamar yang dia melihat ada gundukan selimut diatas kasurnya dan terdengar suara isakan dapat dipastikan itu adalah kekasihnya changbin yang tengah menangis,chan perlahan mendekati changbin.
"Sayang~"
"Hiks...hiks..."
Masih tidak ada jawaban dari changbin yang terdengar hanya isakan yang semakin membuat chan merasa bersalah karna telah mengabaikan changbin."Sayang maafin aku ya karna udah ngediemin kamu tadi" ucap chan sambil mengelus-elus selimut yang membungkus tubuh changbin.
"Per- hisk.. gi"
"Sayang ayo dong jangan kaya gini,kakak minta maaf ya"
"Gak hiks.. mau,urusin aja tuhh hiks.. tuts nada hiks.. sama lagu-lagu kakak hiks.. mereka lebih pen- hiks..tingkan dari pada aku hiks..." jawab changbin sambil sesegukan.
Chan merasa semakin bersalah mendengar suara changbin, bukan changbin tidak penting bahkan dia sangat penting tapi entah kenapa jika sudah berurusan membuat lagu chan akan lupa segalanya.
"Iya kakak tau kakak salah karena udah ngelupain kamu, kakak bener-bener minta maaf sayang,kakak janji gk akan mengulanginya lagi"
"Hiks.. basi kakak udah hiks.. sering ngomong hiks... tapi tetep aja gitu"
Perlahan chan membuka selimut yang membungkus changbin dan mendudukan changbin,dan hati chan terasa sangat sakit melihat wajah sembab changbin matanya bengkak ditambah lagi hidungnya yang memerah, entah sudah berapa lama pria mungil itu menangis.
Chan langsung membawa changbin kedalam pelukannya, changbin berusaha berontak untuk keluar dari pelukan chan,tapi kekuatan chan lebih besar jadi percuma saja.
"Maaf... maaf... maaf" ucap chan terus menerus.
"Hiks... hiks..." tapi bukannya mereda tangis changbin malah bertambah kencang.
"Udah dong sayang jangan nangis terus ,nanti kamu pusing kalau kelamaan menangis" ucap chan lirih
Cup
Chan memberikan kecupan dibibir changbin,perlahan chan melumat bibir changbin dengan lembut,dia ingin menyalurkan rasa sayangnya kepada changbin.
Karna tidak ada balasan chan pun mengakhiri ciuman tersebut tapi chan sangat terkejut karna tiba tiba tubuh changbin ambruk menimpa chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changbinie
FanfictionHanya berisi oneshoot tentang kekobaman aku sama Changbin yang jadi uke. Let's go,,,,,