Hari itu benar-benar hari yang sangat suram yang pernah ku jalani, ibu dan ayahku bercerai. Lantas yang membuat ku terkejut ialah; selama ini keluarga kami selalu terlihat bahagia, namun kenapa tiba-tiba hancur?
Aku. . . benar benar telah lelah dengan alur yang diberikan semesta kepadaku, pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi ketepian sungai han.
Aku menangis saat disana, dan tiba-tiba ada yang menhampirku. Aku yang sedang menundukan kepalaku pun reflek mengangkatnya.
"hei, kenapa kau menangis?" tanya lelaki itu pada ku, dia tampan, dia juga memiliki tahi lalat dibawah matanya, itu membuatnya tampak berkali-kali lipat lebih manis.
"tidak apa, aku hanya sedang sedih" jawabku dengan nada muram, aku tidak caper atau lainnya, aku hanya jujur kepadanya.
"Apa aku boleh duduk disini?" Ucapnya sambil menunjuk sisi kosong disebelakku.
"tentu" jawabku sambil mengangguk.
"oh ya, sebelum itu aku ingin memperkenalkan nama ku kepadamu. namaku Hyunjin, lebih tepatnya Hwang Hyunjin, siapa namamu?" kata lelaki itu sambil membuat lengkungan senyum di ranum miliknya.
"aku Yeji, lebih tepat nya Hwang Yeji" aku pun memperkenalkan diriku kepadanya.
"Wah, marga kita ternyata sama" kata Hyunjin, sambil terkekeh lucu. Jangan salahkan aku kenapa sedari tadi narasi ini selalu terbentuk untuk memujinya, lagi pula dia tampan.
"hehehehe iya, sedang apa kau disini?" Tanyaku padanya, padahal tadi di sekitaran sini sangat sepi, namun kenapa tiba-tiba ia muncul?
"hmmm setiap kali aku sedih akan keluarga ku yang berantakan aku akan kesini, hidup itu rumit yah" ucap hyunjin, walau diawal kalimat ia terlihat seperti berfikir, aku sempat terkejut dikala ia berbicara seperti itu.
"Iya, nasibmu sama seperti nasibku, kenapa semua orang hanya memikirkan dirinya, tanpa harus tau ada anak mereka yang tersakiti" Ucapku sembari menatap lurus ke aliran sungai didepan kami.
Hyunjinpun hanya berdehem, saat ku menoleh aku melihat atensinya yang terfokus kearah sungai. Namun, dengan tatapan sendu.
Semenjak kejadian itu, aku dan Hyunjin selalu bersama, dia adalah salah satu bagian terpenting di hidupku. Kami bersahabat, dan tak lebih dari itu
★ ✯ ✰
Seoul National High School
((Author Pov))
"Yeji, gue liat pr lo dong, please" pinta Hyunjin sambil membuat raut wajah memohon. Bukannya terlihat imut, itu malah membuat Yeji kesal.
"Kebiasaan nih si doer" cibir Yeji sambil menatap sinis sohib sehidup sematinyanya.
"Iya sipitku gue nyalin yah" Hyunjin samhil tersenyum bangga pada dirinya karena bisa membujuk Yeji.
"Huft iyadeh,eh by the way lo juga sipit wer" Yeji sambil menunjuk mata Hyunjin.
"Iyakan saja yang penting seneng", Lalu Hyunjin menyalin PR Yeji dengan fokus dan teliti.
"YEJIIII", karena mendengar teriakan namanya, spontan Yeji langsung menghapiri Suara itu. Itu suara temen Yeji, yaitu Lia.
"Kenapa li" Yeji menghampiri Lia, dan ternyata Lia sedang di bully oleh Guanlin dan geng brandalanya.
"HEH LO SEMUA !!!" teriak Yeji, lalu berlari dan memukul laki-laki itu.
"Yeji awassssss !!!" teriak Lia yang berusaha menyadarkan Yeji bahwa dibelakangnya ada Guanlin yang sial untuk menonjoknya
Lalu Yeji terjatuh dan terpental hingga membentur tembok, Guanlin pun mempersiapkan tangannya untuk memukul Yeji kembali.
Sebelum niatnya terjalankan, tiba-tiba saja Hyunjin datang lalu memukul Guanlin dan geng nya tadi.
"KALO BERANI LU SEMUA JANGAN KEPEREMPUAN DOANG DONG, PENGECUT DASAR" kata Hyunjin dengan emosi yang mengebu-ngebu, lalu karena tidak ingin terlibat masalah dengan Hyunjin, Geng Guanlin pun pergi.
"Lu berdua gak apa apa? Ada yang sakit gak?" tanya Hyunjin khawatir.
"Gue gak kenapa-napa, tapi kayak nya Yeji yang gak baik baik aja" Lia dengan muka khawatirnya, pasalnya tadi Yeji terdorong sangat kuat hingga terbentur.
Lalu Yeji dituntun oleh Hyunjin menuju UKS, lia? Gadis itu kembali ke kelasnya. Ini sudah waktunya para siswa dan siswi memasuki kelas, namun tidak begitu dengan Yeji dan Hyunjin.
"Yeji bangun dong" kata Hyunjin sambil memeluk tangan Yeji. Ya dia panik, bagaimanapun Yeji adalah sahabatnya.
"Aaaaaaa!!! Eh Hyunjing ngapain lo meluk meluk tangan gue!!!", Yeji pun tersadar, dan lalu ia terkejut karena ada yang memeluk tangannya.
"santai aja kali" Hyunjin mencibir, lalu melepaskan tangannya yang memeluk lengan Yeji tadi.
"eh iya gue mau ngomong sesuatu, Kalau gue pacaran sama Heejin gakapa apa kan?" Omong Hyunjin sambil menatap mata Yeji.
Sesak. Itu yang dirasakannya, hatinya terasa pilu, namun mau bagaimana lagi. Ia pun hanya tersenyum lalu tertawa.
"Haha ya gak apa dong, kenapa? Kok nanya gue?", jujur saat berbicara seperti itu Yeji rasanya ingin menangis saja.
'anjir ya gak bolehlah, lu kan punya gue' batin Yeji kecewa.
"Okey makasih ji, enggak cuman tanya doang, siapa tau ibunda tidak merestui ananda" Hyunjin dengan nada dramatisnya.
"Sama sama, okey" Yeji, mendadak moodnya turun. "Eh masuk kelas yuk" ajak Yeji, jika kelamaan menantal mata Hyunjin, rasanya Yeji semakin tak rela.
"Ayok" jawab Hyunjin, lalu mereka berdua pun kembali kekelas. Untung tadi mereka sudah meminta tolong Lia untuk izin ke guru, jika tidak pasti ada beribu pertanyaan yang dilontarkan.
★ ✯ ✰
TBC
Tulisanku dulu.... kenapa berantakan banget (╥﹏╥)
Oh ya aku izin unpublish dulu, karena mau merevisi cerita. Kalian yang membaca cerita ini sebelum aku merevisinya apa tidak pusing?, sekarang memang masih berantakan, namun setidaknya lebih baik. Huhu maaf yya ( ´•︵•' )
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone ; hwang yeji ft hwang hyunjin [REVISI]
RomanceKukira kamu merasakan apa yang ku rasakan. ternyata persahabatan kita selama ini gak lebih dari sahabat. padahal aku sudah berharap perasaan mu ke aku itu lebih dari seorang sahabat Hwang Yeji Hwang Hyunjin