prolog

152 13 2
                                    

Disana terlihat sebuah langit berwarna biru yang sangat indah, namun tidak ada bintang yang menemani nya. Bulan pun tak ada, karena tertutupi oleh awan.

Sama seperti hati Dara. Hatinya begitu kesepian dengan orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Tanpa adanya adik dan kakak. Dara hanya memiliki seorang sahabat.

Namun dimana sahabatnya itu sekarang?
Dara pun tidak tahu.

"Langit kau itu luas, kau bisa melihat bumi dan isinya, beri tahu aku langit, dimana Ghina sekarang?" Ucap dara seraya menatap lurus ke arah langit.

"Jika kau tidak bisa memberitahu aku tidak apa, tapi aku mohon tolong jaga Ghina untuk ku."

Dara pun masuk ke dalam kamarnya. Bergegas untuk tidur karena besok ia harus sekolah di pagi hari.

Ia hendak menutup mata dan memasuki alam bawah sadarnya sebelum mendengar suara pintu yang terbuka.

Pintu kamarnya di buka dan ia sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari kasur, bahkan untuk membuka kelopak matanya pun ia enggan.

Dara tau siapa yang membuka pintu kamarnya, namun ia terlalu lelah hari ini. Sangat lelah hingga tidak sanggup menghadapi masalah kembali, ia hanya ingin beristirahat untuk melupakan semua masalah hari ini dan kembali menjalani aktivitas baik di esok hari.

"Dara kamu sudah tidur?" Sial kenapa dia harus berbicara, sudahlah aku sudah lelah untuk mendengar kata-kata mu. Pergilah cepat, anggap aku sudah tertidur pulas dan tidak ingin di ganggu.

"Dara mama tau kamu belum tidur, ingat satu hal nak. Lupakan Ghina, kamu sudah berpisah dengannya selama bertahun-tahun, haruskah kamu tetap mengingatnya di setiap malam? Semestinya kamu fokus belajar bukannya memikirkan anak yang sudah tidak mungkin bertemu dengan mu lagi."

Sudah ku duga, sudah ku duga mama akan berbicara seperti itu. Tapi apa mama tau bahwa tidak semudah itu melupakan seseorang yang sangat amat kita sayangi. Aku mengerti mama lelah melihat ku menangisi Ghina dan mendengar ku memanggil Ghina di setiap malam. Tapi mah, sahabat ku hanya Ghina, tempat ku bernaung hanya Ghina. Bagaimana aku bisa semudah itu melupakannya. Aku ingin menjawab mama dengan itu semua tapi yang bisa aku lakukan hanya diam dan menahan air mata yang hendak turun.

"Sudah malam, tidurlah dan kembali bersekolah besok. Mama tidak ingin masa depan mu hancur hanya karena melupakan pendidikan." Ucap mama Dara dengan ekspresi datar, setelah mengatakan itu semua ia pun bergegas keluar dan menutup kembali pintu kamar Dara.

Pendidikan mama bilang, tapi aku tidak hanya butuh pendidikan di sekolah mah. Edukasi dan pendidikan dari orang tua juga penting. Aku tidak hanya perlu ilmu pengetahuan tapi juga mental yang siap untuk sukses.

Kenapa mamah dan papah sibuk mengurus keuangan dan pendidikan, bagaimana dengan mental Dara, aku juga butuh didikan dan kasih sayang kalian.

Aku benci dengan situasi ini.

Aku benci kalian, tapi aku juga sayang kalian.

Dara merasa lelah dengan keadaan yang ia alami, setiap hari selalu sama. Mama nya kerja, papa nya kerja dan ia bersekolah. Dalam pemikirannya, Dara selalu mengatakan ia tidak ingin uang, ia tidak hanya butuh pendidikan di sekolah. Tapi orang tuanya, waktu dan kasih sayang dari mereka yang berharga.

Dara iri dengan temannya, ia ingin bercerita juga "kata papaku kita itu harus seperti...." "Mama ku bilang kita tidak boleh seperti..."
Tapi apa, mama dan papa Dara lebih mementingkan pekerjaan.

Mustahil mereka menyempatkan waktu untuk memberikan edukasi kepada anak satu-satunya itu.

Menurut mereka, yang paling penting adalah perusahaan mereka. Karena itu adalah sumber ekonomi mereka. Jika tidak mereka jaga dari sekarang, besar kemungkinan perusahannya hancur di masa yang akan datang.

Yang ada dipikiran mereka, jika perusahaan tidak diurus maka bisa hancur. Jika perusahaan hancur maka perekonomian mereka bisa ikut hancur. Lalu keluarga mereka bisa berantakan.

Maka untuk menjaga keamanan semua, mereka bekerja keras hingga melupakan anak semata wayangnya.





















°•°•°•°

Haloo guys gimana nih prolognya menurut kalian. Terlalu biasa aja ya? Iya cerita yang aku tulis ini cerita yang simple kok, jadi dari segi bahasa, susunan kata, sampai ke masalah nya pun aku buat seringan mungkin.

So enjoy aja guys bacanya..

BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang