We meet again

20 5 0
                                    

~Kring!


Suara bel pintu cafe terdengar saat aku masuk, pagi hari ini tumben sekali tidak banyak orang yang mengantri? Ah mungkin aku sedang beruntung.


Diriku berjalan menuju kasir untuk memesan kopi yang merupakan pengisi energi ku dipagi hari. Setiba didepan kasir, ku menundukan kepalaku untuk mengeluarkan dompetku.


"Selamat pagi, mau pesan apa?"


Suara itu. Suara itu sangat familiar.


Saat aku mendongakan kepala ku, kulihat dia.


Dia, Dong Sicheng. Lelaki yang pernah ada dihidup ku 5 tahun lalu.


Hello, it’s been a while

There’s no question mark in your voice, it’s so you


"Sai, sudah lama tidak bertemu." Ucapnya dengan senyum manis yang sudah lama tak ku lihat.


"A- Ah iya, sudah 5 tahun." Ucapku gugup, kenapa sih aku harus gugup!


Dia tertawa kecil, bagus sekali Sai! kau mempermalukan dirimu sendiri di depan oarang yang sudah sekian lama tidak kau temui.


"Kau tak berubah ya, masih saja sangat lucu" Ku perhatikan dirinya saat dia mengucapkan hal itu, dirinya pun sama sekali tak berubah. Malah semakin tampan saja, apakah ini yang mereka katakan kalau sudah jadi mantan pasti lebih tampan?


"Iya, kau juga."


"Kantormu dekat dari sini?"


"Ah, ya seperti itulah. Hanya beberapa blok dari sini."


"Oh seperti itu" Dia tersenyum, meskipun seharusnya kami sangat canggung tapi ku tak merasakan kecanggungan apapun.

"Jadi, kau mau pesan apa?" Lanjutnya.


"Dua iced americano saja, satu dengan extra syrup." Ucapku sembari memberikan senyum terbaikku. Well, setidaknya harus ramah kan dengan mantan?


"Baiklah. Taeyong hyung! 2 iced americano! satu dengab extra syrup!" Teriaknya kepada Taeyong, barista cafe ini. Aku cukup dekat dengan Taeyong sampai sampai dia menyuruhku memanggilnya Oppa.


"Siap! oh Sai, kenalkan ini Sicheng. Temanku yang baru pindah dari China" Ucap Taeyong sembari merangkul Sicheng.


"Kami sudah mengenal satu sama lain, Oppa. Kami teman dulu." Ucapku, Sicheng menatapku dengan ekspresi kaget. Entah apa yang dia kagetkan.


"Oh begitu, okay kalian kutinggal dulu to catch up on things! 2 iced americano akan datang untuk Sai~" Ucap Taeyong lalu dia melesat membuat pesanan ku.


"Kau dekat dengan Taeyong?" Tanya Sicheng tiba tiba.


"Ya, aku langganan cafe ini. Jadi aku sering bertemu dengannya." Jawabku.


Sicheng terdiam cukup lama, ku tidak tau apa yang dia pikirkan.


Tiba tiba ku teringat tentang 5 tahun lalu.


Wenzhou, 2014.


Hari yang sungguh melelahkan, tugas-tugas ini seakan tak pernah ada henti-hentinya. Ku duduk di kursi perpustakaan yang biasa ku duduki dan mulai mengeluarkan tugas-tugas ku.


Ku membuang pandangan ku ke suatu arah, berharap orang itu ada disana.


As if it’s a rule

Your seat is always the same, by the cold entrance


Dan benar sekali, dirinya duduk disana. Dekat dengan lorong buku tentang literature china yang berisi buku-buku tebal yang diriku bahkan tidak mengerti.


Ku perhatikan dirinya yang terdiam, sangat serius membaca buku-buku itu bagai tenggelam didalamnya. Tanpa sadar, dirikupun ikut tenggelam dalam pesonanya.


"2 americano untuk Sai sudah siap!" Suara Taeyong menyadarkan ku kembali.


"Ah terimakasih Oppa!" Ku tersenyum lalu mengambil pesanan ku. "Jadi semuanya berapa?" Lanjutku


"Tidak usah! karna kau pelanggan pertama kami hari ini, akan ku gratiskan" Taeyong pun terenyum lebar.


"Eh tapi-" "Tidak ada tapi-tapian! Bagaimana kau dan Sicheng sudah ngobrol-ngobrol?"


Ku melirik kearah Sicheng, dia masih terdiam dan memilih fokus dengan mesin kasir di depannya.


"Ya, lumayan. Oh iya, aku harus segera bergegas! Dadah, Taeyong oppa! Sicheng... ge. Terimakasih kopinya!" Ucapku sembari bergegas menuju pintu keluar.


Aku tidak berbohong bahwa aku harus bergegas karna kantor ku akan masuk dalam 10 menit, tapi aku juga memungkiri bahwa aku juga ingin keluar dari situasi awkward tadi.


Aku baru saja mau memakai earphone ku,


"Sai!"


-tbc





Ending Scene ; Dong Si ChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang