Chapter 3

4.4K 360 27
                                    

Akhirnya sehun sampai di cafe tempat ia bekerja dan langsung disambut baik oleh manager cafe yang sudah seperti kakaknya sendiri. Walaupun baru 1 minggu bekerja, sehun sudah berhasil mengambil hatinya.

"Sehunnie, akhirnya kau datang. Kau terlambat 5 menit" sehun yang masih meraup nafas dengan rakus setelah berlari dari sekolahnya menatap kearah managernya dengan senyum eyesmilenya.

"Mianhae minseok hyung, tadi aku ada urusan sebentar di sekolah" cengiran sehun membuat minseok tidak bisa memarahinya toh baru 5 menit jadi ia maklumi keterlambatan karyawan yang sudah seperti adiknya ini. "Baiklah, ganti pakaianmu. Aku akan membuat bubble tea untukmu" minseok berlalu setelah mengusak rambut sehun gemas

"Minseok hyung terbaik!!" Sehun berseru sambil sedikit berlari ke arah ruangan staff yang menimbulkan sebagian pengunjung cafe menatapnya gemas
.
.
.
.
.
"Hun, tolong antarkan ini ke meja 5 ya." Ucap Tiffany, teman kerja sehun yang bekerja dibagian kasir

"Ne, noona" sehun bergegas mengantarkan pesanan ke meja 5

"Selamat menikmati." Ucap sehun dengan senyumnya belum sempat ia berbalik, sebuah suara membuatnya tersentak

"Hm, ternyata kau bekerja disini. Aku jadi penasaran kenapa kau bekerja sedangkan kau bersekolah di Seoul Art High School." Ucap pemuda dengan senyum menyebalkannya membuat sehun menggeram dan menahan emosinya

"Bukan urusanmu, luhan-ssi." Sehun dengan cepat pergi dari hadapan luhan dan melanjutkan pekerjaannya seolah tidak ada luhan disana.


"Getting interesting, just wait and see Oh Sehun" Luhan memakan setengah cheesecakenya sebelum berlalu keluar cafe.
.

.

.

.

.

.

.
"Eomma, aku pulang" sehun meletakkan sepatunya di rak sepatu dan berjalan perlahan ke ruang tengah. Rumah sehun tidak besar, malah bisa dibilang kecil karena hanya ditempati oleh sehun dan ibunya. Rumah itu hanya dilengkapi, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang tengah dan teras yang asri. Beruntung keduanya memiliki jiwa kerapihan yang tinggi sehingga walaupun rumah itu kecil dan sangat sederhana setidaknya nyaman untuk ditempati.

"Eommaa, Kau dimana?" Sehun mendudukan bokong berisinya di ruang tengah sambil memejamkan matanya

"Kau sudah pulang, hunnie?" Suho terlihat segar sehabis mandi dan duduk disamping anak manisnya itu.

"Eomma, jatuh cinta itu rasanya seperti apa?" Sehun menyandarkan kepalanya di paha ibunya, suho yang sempat terkejut mendapat pertanyaan yang tiba-tiba dari anaknya itu hanya bisa tersenyum kecil sambil mengelus rambut sehun dengan sayang

"Ada apa ini? Anak eomma sudah mulai jatuh cinta, eoh?" Suho tersenyun jahil. "Bukan begitu eomma.." pipi sehun bersemu merah ketika ibunya mengatakan itu, suho terkekeh geli melihat kelakuan anaknya

"Jatuh cinta rasanya seperti jantungmu berdetak lebih kencang dari biasanya saat menatap matanya, merasakan seperti ada kupu-kupu berterbangan di perutmu saat dia melakukan skinship padamu. Dan pikiranmu terpenuhi olehnya. Yaah, kira-kira seperti itu lah rasanya jatuh cinta hun. Jadi, kenapa anak eomma tiba-tiba menanyakan itu hm?" Suho menatap anaknya lembut

Sehun memajukan bibirnya tanpa ia sadari, "ntahlah eomma, aku hanya bingung. Mana mungkin aku jatuh cinta dengan orang yang baru saja aku temui?". Suho menatap sayang anaknya dan menggiring sehun untuk duduk, "tidak ada yang tidak mungkin sehunnie, cinta itu bisa datang kapan saja tanpa kita sadari."

You || [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang