Prolog

24 3 1
                                    

Suara tembakan terdengar keras di dalam hutan sebuah pulau yang membuat burung burung beterbangan dari sarangnya, diiringi dengan suara tawa jahat yang terdengar setelah tembakan tadi.

Terlihat ada dua orang dan sebuah tubuh yang tergeletak dengan luka tembak di tubuhnya, dibagian baju yang terkena tembakan itu masih berlumuran darah. Tidak jauh dari tubuh itu ada seseorang yang terjatuh di lututnya sambil menangis

Si penembak yang menggunakan topeng tanpa ekspresi itu terlihat mendekati orang yang menangis tadi. Tanpa senjata ditangannya, orang yang menangis itu tidak bisa melakukan apa apa.

"Selamat..." katanya dengan menodong pistol yang ia gunakan.

"Lo telah melewati jebakan gue ini tanpa terluka...."

"Mungkin karna diselamatin ama temen lo yang satu ini ya"

"Ya walaupun gitu, tetap akan gue kasih hadiah."

"Gue akan ngasih tau lo siapa gue ini."

Ia pun membuka topengnya dan membuat orang yang menangis tadi terkejut tidak bisa berkata kata.

"Nggak ada kata kata gitu setelah liat muka gue, yaelah gaseru amat si lo."

Dia terlihat kecewa dengan ekspresi korbannya yang tidak sesuai ekspektasi.

"Ok let's finish this shall we, do you have any last words?"

Tembakan itu sudah berada didepan muka korbannya. Jarinya sudah setengah menarik pelatuk tembakan.

Sambil menangis, orang itu berbicara pelan, "gue harap lu bisa jadi baik lagi"

"Awww... Baik banget si lo... , gue jadi males ngebunuh lo. Tapi, gue inget bahwa semua kata kata lo itu bullshit." jawabnya

Tanpa kata kata iapun menarik pelatuk itu dengan kencang dan..

Sisi hitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang