PROLOG

6 0 0
                                    

Siklus hidup ku setiap hari;

Senin - jumat : menunggu hari minggu tiba.
Sabtu : yess besok minggu.
Minggu :  Bangsat besok senin.

"Gaes pelajaran apa hari ini?." Teman teman sekelasnya hanya menatapnya datar, tatapannya seperti mengatakan apasih so akrab banget, yaudah lah ya gak papa, aku kan niatnya emang mau akrab, bukan mau ribut.

"KARIN!!." karin yang baru saja masuk terlihat kagat setelah mendengar Ghea yang memanggilnya dengan berteriak, padahal dia sudah terbiasa dengan teriakan cewe pemberontak itu, "Ghe, lo ganti nama aja kenapa sih? Sedih gue, nama aja cantik, suara kayak preman jalanan." Ghea terbahak mendengarnya dan karin melihatnya dengan tatapan malas seperti biasanya, Ghea selalu bangga jika ada yang bilang dirinya mirip laki laki.

"Sorry, aku cuma mau nanya aja rin, hari ini pelajaran apa?." Karin menghela nafasnya, kebiasaan!! Pikir karin, Ghea  terlihat sedang menunggu, melihat karin yang membuka tas nya, dan mengambil buku, kebiasaan setiap orang sepertinya, jika menulis jadwal mata pelajaran selalu menulis di halaman terakhir.

"Matematika, Sosiologi, Ekonomi, sama Sejarah." Karin membelalakan matanya, teringat sesuatu karin bertanya, "Ghe, Lo udah ngerjain PR Sejarah? Hari ini di kumpulin anjir, gue lupa!." Dhea terlihat berfikir lalu berjalan ke arah bangkunya, membuka tas dan mengeluarkan semua buku, dan tentu saja, seorang Ghea pasti sudah mengerjakan PR nya.

"Mau nyontek gak.?" Ghea  bertanya pada karin.

"Ha? Boleh emang.?" Ghea tersenyum lalu mengangguk antusias, karin tentu tidak menunggu lama untuk mengambil buku sejarah Ghea.

Ghea melihat teman sekelasnya kelabakan, menanyakan hal yang sama pada teman temannya yang lain, emang ada PR sejarah? Lo udah? Nyontek dong. Lagi, Ghea terbahak mendegar pertanyaan mereka, lalu dengan santainya Ghea berucap, "Kalian nyontek aja punya aku, biar gak ada yang di hukum, nanti hari rabu sejarah ada ulangan harian, kalian gaboleh di keluarin karna gak ngerjain PR hari ini, jadi silahkan nyontek teman teman." Semua murid cewe tertegun dengan senyuman tulus Ghea yang menyuruh teman sekelasnya menyontek.

"Boleh?." Tanya Gina, maaf tapi Ghea kembali terbahak layaknya orang gila, berhenti tertawa lalu berkata, "Boleh dong."

                               🍃

Berjalan di sepanjang koridor sekolah yang sangat ramai, sekarang sedang berlangsungnya jam istirahat pertama, Ghea menyusuri kelas per kelas untuk sampai pada tujuannya.

XII.IPA.4

Ketemu!!

"SAYANG!!." selalu seperti itu, laki laki yang mendengar teriakan yang memekikkan telinganya itu tersenyum, mendapati Ghea yang melambai kan tangan, meminta laki laki itu agar cepat menghampiri nya, sekarang laki laki itu ada di hadapan Ghea yang sedang menyengir, memperhatikan gigi putihnya.

"Bawa semua bukunya lagi hm?." Pertanyaan pertama yang selalu di lontarkan laki laki itu, merapikan anak rambut yang terlihat menutupi alis si cantik Ghea, lalu menatap matanya, "iya?." Tanyanya lagi karna tak kunjung mendapatkan jawaban.

"Aku selalu lupa kan Al, jadi aku bawa semuanya." Menghela nafas adalah yang di lakukan ilham saat mendengar jawaban Ghea.

"Tapi Ghe, 18 pelajaran itu gak sedikit, banyak. Kamu gak mikirin tinggi badan kamu apa? Masa udah boncel makin boncel." Ghea menampar pipi ilham pelan, astaga kenapa harus boncel? Kenapa tidak imut makin imut saja? Sialan!!.

"Ilham."

"Hm?."

"Hari ini aku mau makan nasi goreng seafood tapi... Makannya pengen di taman belakang sekolah bareng ilham, bisa?." Ilham tersenyum. Astaga, bahkan siapa yang berani menolak gadis cantik yang berada di hadapannya ini?.

"Mau berapa porsi hm?." Lihatlah! Manik mata coklat terang itu begitu bersinar, dan ilham tidak tahan untuk tidak mengecupnya, dan tentu saja ilham melakukannya, membuat gadis yang berada di hadapannya protes.

"IH! malu tau, kebiasaan kecup kecup di depan orang banyak."

"Iya maaf, jadi mau berapa porsi? Biar aku pesan online aja."

"Dua aja, aku kan kalo makan gak banyak banyak." Ghea tersenyum, Ilham membalasnya dengan senyuman manisnya yang membuat siswi yang berlalu lalang memekik tertahan.

"Ayo kita ke taman."

                             🍃

"Susah banget di bilangin ya lo." Ghea hanya membuang wajahnya ketika di hadapkan dengan kakak kelas yang notabe nya pacar ilham, Saras namanya.

"Ghe, lo gak mikir apa? Kalo gue, pacarnya ilham itu cemburu liat lo tiap hari, bahkan tiap ketemu nempel mulu sama ilham, gue tau lo sahabat nya. tapi, sinting ya lo gak pernah mikirin perasaan perempuan yang deket sama Ilham?."

Saras tadinya ingin mengajak ilham ke kantin untuk makan bersama, tapi saat dirinya bertanya pada teman kelas ilham, katanya ilham ke taman belakang bersama Ghea, Saras di situ hanya tersenyum kecut ketika melihat Ghea sedang di suapi oleh pacarnya sendiri, bahkan Saras belum pernah di perlakuan seperti itu, sebenarnya Saras sudah tidak tahan dengan hubungan bersama ilham, hanya saja ilham juga terlalu egois tidak ingin mengakhiri hubungannya bersama Saras, dan tadi saat melihat ilham beranjak meninggalkan taman karna ingin membeli minum, saras langsung menghampiri Ghea.

"Kak, kamu tau aku cuma sahabat ilham, bahkan ilham juga udah nganggap aku sebagai adiknya sendiri." Ghea sadar dirinya seperti orang ketiga dalam hubungan ilham dan Saras, hanya saja mana mungkin Ghea menjauhi ilham begitu saja hanya karna Saras, berfikir yang mengenal lama ilham kan Ghea, masa Ghea harus menjauhi sahabatnya demi orang baru yang disebut pacar oleh sahabat itu, tidak disebut baru juga, karna hubungan ilham dan Saras sudah menginjak bulan ke tujuh, tapikan tetap Ghea yang paling lam, tahun gitu!!

Saras tersenyum mendengar ucapan Ghea yang kesekian kalinya, Ghea selalu saja berbicara seperti itu kalo Saras mengungkit hubungannya dengan ilham.

Menghela nafas, Saras lalu tersenyum ke arah Ghea, mengucapakan kalimat yang membuat Ghea sedih "lo tau Ghe? tau kalo hubungan gue sama ilham bakal gak jelas gini, gue gak bakalan nerima ilham serius, coba lo pikir gimana perasaan gue di saat pacar gue di sebut 'sayang' sama lo,  lo manja ke dia, sesuatu yang lo mau selalu di turutin, selama pacaran bahkan gue ngedate sama ilham bisa di itung jari, tujuh bulan yang sia sia gak menurut lo? Pacaran tapi cowonya malah deket sama cewe lain. di sini gue cuma mau bilang, kalo gue bukan ilham yang bakalan egois, karna disini hati gue yang di pertaruhan kan, gue bakalan minta putus sama ilham, dan semoga lo sama ilham jadian dari pada sahabatan, bikin orang sakit hati mulu, permisi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Ever Maboy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang