Saat itu lorong amatlah sempit dan gelap hanya ada satu tong sampah dan juga satu anak kecil yang sedang duduk tanpa kursi dengan tatapan kosong sambil memperhatikan tong sampah itu, dan aku bersama tas ranselku dan juga roti yang sedang aku pegang, aku mengerakkan kakiku untuk maju selangkah demi selangkah, namun langkahku kembali terhenti menatap anak kecil itu dari kejauhan.
.
Dia mendekat pada tong sampah yang hanya diam sedari tadi, lalu anak kecil itu mengobrak-abrik tong sampah dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang perutnya.
.
Oh tidak ternyata dia sedang mencari apa yang selama ini aku hiraukan dan aku abaikan dia mencari makanan hanya untuk mengisi perutnya dan sekedar untuk bertahan hidup untuk besok, sedangkan diri ini selalu saja merasa kurang atas apa yang telah Dia berikan.
.
Kakiku mengajakku untuk menghampiri anak kecil itu, aku memberikan roti yang sedari tadi menemaniku dalam memperhatikan anak kecil itu, dia tidak mau menerima dia malu namun tetap saja ku berikan hingga akhirnya dia menerima dan berterimakasih.
.
Dia makan roti itu dengan lahap dan aku meneteskan air mata, dalam hati *terimakasih ya Rabb, hambamu ini adalah hamba yang paling beruntung masih bisa hidup dengan nikmat yang tiada terkira....Ternyata nikmat-Nya itu tiada terkira, sering kali diri ini merasa kurang puas dengan apa yang telah Ia berikan, buktinya aku masih hidup saja adalah bukti cinta-Nya untukku, dan untuk nikmat mungkin aku termasuk orang yang paling beruntung bisa makan walau hanya sekedar sesuap nasi
Palembang
Kamis 07 Maret 2019
18.19
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes_Sastra
RandomBismillahirohmanirohim Sastra, Dia menyenangkan bagi mereka yang suka Dia indah bagi mereka yang hobi inilah sastra kita belajar bersama untuk menciptakan karya anak bangsa salah satunya karya sastra