Cinta
Terlambat
Menunggu
Menyesal4 kata yang selalu ada di hidupku
Cengeng memang tapi kenyataan nya memang begitu
Sesal. Hampir setiap hari aku merasakannya, memikirkan kenapa tidak seperti ini dan itu, semuanya lolos dalam pikiranku
Hari ini aku memikirkannya lagi tentang penyesalan setiap hari menyayangkan keberadaannya dan bagaimana aku berusaha menghilangkannya namun lagi lagi aku tak bisa.
Cinta. Sebuah ilusi dari merah muda yang luar biasa, disaat cinta telah berkuasa semua hal hal lain hilang bagai debu yang tersapu lebur, hilang, terbuang
Terlambat. Aku menyesal lagi hanya karena terlambat dan aku menyesal kenapa? Selalu itu yang ada dipikiran ku
Seandainya aku dapat memutar waktu maka aku akan mencintai mereka lebih dulu, dan tidak akan ada rasa penyesalan lagi namun lagi lagi aku harus
Menunggu.
Menunggu itu melelahkan apalagi jika hal yang kau tunggu adalah hal yang belum pasti, namun lagi lagi akan berkaitan dengan cinta, saat cinta kepada mereka sangat besar lelah itu hanyalah sebuah angin kecil yang menerpa, menerpa mu lalu hilang tergantikan oleh hawa sejuk, sejuk nyaman itu lah akhir dari menunggu namun tidak aku belum menemukan nyaman dari sebuah menunggu. belum.
Proses menunggu ku masih panjang.
Dan inilah aku seorang pecinta lima laki laki idiot namun entah kenapa aku bisa menyukainya
Orang bilang mereka hanya berempat, namun tidak sampai saat ini ketika mereka tampil hanya dengan 4 pasang kaki aku masih bisa melihat bayangan sepasang kaki diantara 4 pasang kaki itu, tapi lama kelamaan bayangan itu tak terlihat melebur hilang dan bodohnya aku masih menunggu. Karena sungguh menunggu kini telah menjadi hobi ku
Saat orang bertanya apa ketakutan mu menjadi seorang Directioners?
Ya aku Directioners haha. Aku bangga!
Ketakutan ku? Banyak.
Banyak. Aku takut suatu hari aku sudah tak mencintai mereka lagi. Aku takut.
Namun yang lebih aku takutkan, atau yang biasa kusebut dengan 'ketakutan terbesar menjadi seorang Directioners' adalah
Mereka tak kembali.
Tak kembali. Itu ketakutan terbesar ku
Setiap hari teman ku bilang bahwa mereka tidak akan kembali. Mereka bubar.
Sebelumnya tentu aku marah namun marah ku lama kelamaan menjadi ketakutan, takut yang mereka bilang benar, pikiran ku mengelana lagi jauh memikirkan bagaimana jika seandainya yang dikatakan mereka benar apa yang harus aku perbuat setelahnya.
Apakah aku harus marah? Menyalahkan takdir? Menyalahkan mereka? Menyalahkan cinta? Atau menyalahkan dia yang tiba tiba pergi?
Ah tidak aku hanya akan hancur itu saja.
Haha hancur.
Aku tidak bisa membayangkannya haha.
Tapi memang aku yang bodoh
Dengan tidak mencintai mereka lebih dahulu, disaat mereka masih bersama, aku menyesal kenapa dulu aku tidak pernah melihat mereka?
Jikalau dulu aku mencintai mereka terlebih dahulu, setidaknya aku tak merasa bersalah, mungkin aku masih bisa merasakan indahnya fangirl disaat idolamu masih melukis bintang bersama
4 tahun dia meninggalkan kita semua, namun sampai saat ini ia masih ada di dalam hati kita
Senyumnya saat memperoleh penghargaan karena solo karirnya adalah senyum ke 5 pahlawanku
Terimakasih karena merubah hidupku sungguh aku tak tahu kalau kalian tak datang, yah walau terlambat
Terimakasih kepada pemuda dari Bradford, ingat lah kau adalah pemuda normal dimata kami semua, jangan merasa kau adalah pemuda abnormal diantara pemuda pemuda di dunia kalau kau abnormal maka 4 teman mu dan kami juga abnormal maka kau bukan satu satunya pemuda abnormal di dunia, pekerjaan mu juga normal membuat orang bahagia itu normal. Terimakasih
Ah maaf jika aku sedang emosional aku suka menulis haha. Maaf.
Bodohnya aku mana mau mereka membaca ini haha.
----
Hai!
Turut berduka cita soal fizzy. Keep strong loui:*
Love you all
Vomment!
KAMU SEDANG MEMBACA
say it
FanfictionAda saat nya seorang tak bisa mengutarakan perasaannya lalu apa yang akan dia lakukan? [ E N D ]