Baru Juga Masuk

141 11 6
                                    

Pagi itu para siswa-siwi SMK 39 berbaris melaksanakan upacara, tidak ada yang berbeda semua seperti biasa.

Kecuali Melodi, ini adalah hari pertamanya masuk sekolah itu. Dia adalah murid pindahan, katanya sih gara-gara di sekolah lama nya dia putus sama pacarnya jadi pindah sekolah deh. Terkesan agak lebay, tapi itulah adanya.

Saat upacara berlangsung, tiba-tiba ada kerusuhan di barisan siswa yang akhirnya membuat melodi ingin melihat.

"Ada apa cla?", Melodi menepuk pundak clara.

"Itu biasa berantem", Clara menunjuk ke arah keributan.

"Siapa cla?".

"Dira".

Andira, bukanlah nama yang asing disekolah itu, dia pentolan (jagoan) sekolah itu. Hampir setengah cewek disekolah ngedeketin dia, tapi ga ada satupun yang nyantol dihatinya.

"Hey ada apa ini!", Teriak seorang guru memisahkan mereka.

"Kalian sekarang ikut bapak ke ruang BK cepat!".

Setelah upacara Melodi masuk ke kelas, namanya siswi baru disekolah taulah ada satu hal yang dibenci saat menjadi murid baru, yaitu Perkenalan.

"Kamu murid baru ya?".

"I-iya bu", jawab Melodi canggung.

"Sini maju kedepan, perkenalkan nama kamu ke temen-temen kamu".

Melodi maju ke depan kelas dengan kepala menunduk kaya orang nyari duit ilang.

"H-hai se-semuanya".

"Haiiiii", Saut semua murid

"Nama saya Melodi, saya pindahan dari SMK 45, udah bu gitu aja".

"Ada yang mau bertanya kepada Melodi?".

"Udah punya pacar belum", Teriak seorang siswa dikelas itu yang membuat seisi kelas tertawa.

"Ini saya jawab bu?".

"Iya jawab aja".

"Belum".

Bagai mencetak gol, semua lelaki berteriak karena mengetahui Melodi jomblo.

"Maaf bu saya telat", Dira memasuki kelas dengan baju yang berantakan serta luka di wajahnya

Dia satu kelas sama gue?. Bisik didalam hati Melodi.

"Dira sini kamu".

"Iya bu kenapa?".

"Ada masalah apa kamu tadi?".

"Oh, dia nyenggol saya bu".

"Cuma gara-gara nyenggol sampe berantem? Emang kamu ya suka nya berantem terus, apa ga kasian sama ibu kamu yang sering dipanggil ke ruang BK gara-gara kenakalan kamu".

"Iya bu, maaf".

"Yaudah sekarang kamu duduk sana, sama kamu juga Melodi silahkan duduk".

Melodi kaget ternyata yang duduk disampingnya adalah Dira.

"H-hay gue Melodi", Melodi mengangkat tangannya untuk berjabat tangan.

Tapi respon dari Dira cuma lirikan tajam yang hanya sekian detik, Melodi menurunkan tangannya dan kembali fokus ke pelajaran.

Triinng...Triinng (Bel Istirahat)

"Claa.. Si bila satu kelas sama guee".

"Bila? Siapa dia?", Clara mengangkat alisnya sebelah.

"Itu yang tadi ribut dilapangan".

"Dira bukan bila kuple", Clara melanjutkan mengunyah bakso yang ada di mulutnya.

"Dia ganteng sih keren, cuma suka ribut sama sombong gue ga suka sama dia".

"Iyalah lu baru sehari kenal belum ada perasaan, kalau gue udah setahun ngedeketin dia tapi dia ga nengok sedikitpun, kalau masalah ribut sih dia sering tawuran".

"Iyakah?".

"Iya, eh tuh orangnya bareng dua temen nya".

Andira berjalan menuju kantin.

"Oh itu siapa?", Melodi menunjuk lelaki disamping Dira yang memakai topi.

"Oh dia Melki, dia orangnya suka ngegoda cewek dan setau gua dia punya  tiga pacar disekolah semuanya akur lagi dan satu lagi kalau lu nyentuh topi nya maka lu ngibarin bendera tempur sama dia".

"Tiga? Sayang apa demen itu, terus kalau yang itu siapa?", Melodi menunjuk lelaki disamping nya Dira yang wajahnya keliatan kalem.

"Oh dia itu Andi, cowok yang keliatan kalem yang padahal kalau diluar sekolah dia itu kaya macan, dia sama Dira biasa nyerang sekolah lain".

"Ternyata, gue kira dia yang baik di geng itu gataunya malah dia bandel juga".

"Oh iya kabarnya sekolah kita bakal nyerang SMK 45, bekas sekolah lu, katanya sih gara-gara adeknya Andi diisengin sama anak situ".

"Serius lu cla? Rumah gue lewat situ gimana dong?", Melodi cemas.

"Tenang aja Dira itu paling anti nyakitin cewek".

"Tapikan anak 45 bisa aja", Melodi mengusap wajahnya.

"Ya lu pulang lebih awal aja".

Triinng..Triinng (Bel pulang)

Melodi melihat Dira sudah lari keluar kelas, Melodi langsung pergi karena takut ke duluan Dira nyerang 45.

Tiba-tiba angkot yang dinaiki melodi berhenti mendadak karena didepan sudah ada tawuran.

"Ayo semuanya turun saya mau putar balik", Teriak supir angkot

Melodi pun keluar dari angkot dan berlari, tetapi tiba-tiba kerikil seukuran bakso menghantam kepalanya dan ia pun terjatuh tergeletak.

"Mel, bangun mel", terdengar suara yang tidak asing ditelinga melodi

Melodi mencoba melihat orang yang ada didepannya tetapi Melodi tidak kuat dan akhirnya pingsan.

°==°

"Gue dimana?", Melodi mencoba bangun dari ranjang rumah sakit.

"Udah lu tiduran dulu aja", Dira membaringkan Melodi.

"Dita? kok lu ada disini?".

"Dita pala bapak lu! Gua Dira, Iya tadi gua liat lu kena batu, yaudah gua lari ke lu dan bawa lu ke rumah sakit, yaudah tadi gua udah nelpon orang tua lu supaya kemari, gua balik dulu ada urusan, jangan lupa diminum airnya".

Dira pun berdiri dan berjalan keluar ruangan.

"Dira!", Teriak Melodi yang menghentikan langkah Dira.

"Apa?".

"Makasih ya udah nolongin gue".

Dira hanya senyum dan melanjutkan langkahnya.

Ternyata dia baik juga ya. Melodi berbisik didalam hati sambil senyum-senyum.

Melodi & DiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang