"Kita sahabat selamanya. Jangan tinggalin gue ya! Gue bisa mati kalau lo nggak ada"
Natalie mengerang memegangi kepalanya yang serasa ingin pecah. Suara itu, tergiang lagi dikepalanya. Sekuat apapun ia menutup erat telinganya semuanya terdengar jelas seperti disekelilingnya. Jantungnya berdebar hebat. Pikirannya dihujani rasa takut. Atmospher dikamarnya mendadak berubah mencekam.
"Kalau gue mati gimana? Lo enggak bakalan ninggalin guekan? Lo pasti temenin guekan?Gue nggak mau sendirian"
Natalie semakin terguncang. Gadis itu menjerit kian histeris nyaris terdengar seperti lolongan. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Natalie bergerak tak beraturan menghantamkan tubuhnya kesembarang arah. Ia harus pergi dari tempat ini secepatnya. Tanganya berusaha meraih knop pintu putih yang berjarak 30 senti darinya. Namun, seonggok mayat lebih dulu menyapanya. Natalie menjerit. Badannya seketika kaku saat sepasang mata sendu itu menyorot hampa ke arahnya. Mulutnya yang sudah koyak kini menampakan seluruh deretan giginya sampai ke ujung rahang.
"Ini semua gara gara lo!"Natalie mengelijang dari ranjangnya dengan segera matanya terjaga. Napasnya naik turun tak teratur. Natalie merasakan tremor menjalar disekujur tubuhnya. Jantungnya masih berdebar. Kejadian itu lagi, lagi-lagi bersemayam dimimpinya. Natalie masih bungkam, dibiarkannya semilir angin menangkup wajahnya yang kian memucat. Natalie meremas selimutnya. Di matanya sangat jelas tergambar sebuah penyesalan yang mendalam.
"Maafin gue Shal, maaf"
***
Hai hai readers tercintah,
Jadi ini masih prolog dan bakalan aku up ceritanya abis ujian.Mau dilanjut?
Atau cukup sampai sini aja?
Jujur sih ini work pertamaku dari pertama kali ngebikin akun ini di wattpad.
And btw, disini sangat dianjurkan untuk tidak jadi sider. Kalau enggak suka silahkan langsung tinggalkan aja. Oke?
Hope you enjoy
Thanks for reading
Thanks for voting
Thanks for waiting🐤Klick here
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
To you
Teen Fiction2 tahun setelah kepergian sahabatnya, Natalie melakukan sebuah penyamaran demi menguak pelaku sebenarnya dan untuk melepaskan diri dari rasa bersalahnya selama ini. Penantiannya selama bertahun tahun justru membuat Natalie terjebak dalam hubungan...