Nata Aditya
+6895 9876 1567
status :: always onlineHANUM
LO HARUS TAHU WOI!
GUE SENENG BANGET DONG!!!!SOALNYA GUE KETEMU FARHAN DI KAFETARIA TERUS SEKARANG DOI LAGI DI MEJA TIGA.
YANG BETEWE MEJANYA TUH DEKET JENDELA.
Kok bisa? Bkn nya lo tadi cuma di rumah gue?
Iye tadi gue emang ke rumah lo. Tapi abis dari rumah lo gue ke kafetaria
Berarti lo gak langsung pulang?
HEHEHE IYA DONG
NATA PULANG GAK LO
Gue bisa dicekek bunda kalo dia tau lo gak langsung balik
Tadi emang niatnya abis pesen kopi latte, gue bakal langsung balik.
Tapi karena ada Farhan, jadi nanggung.
Naaaatt gue bilang pulang ya pulang dong
Bunda lo pasti bakal ngomel lagi kalo tau lo ngayep mulu
Bunda dua bulan ini lagi nggak ada di rumah kok. Jadi skoy aja shay
NATA PULANG GAK LO
Nata Aditya send a picture
Gue lebih memilih menatap masa depan daripada pulang Nona Prasetya
TERSERAH
[Perfect Darya]
HANUM memilih untuk keluar dari chat unfaedah antara dirinya dengan sepupu jauhnya. Dahulu, mungkin, berbalas pesan dengan Nata akan membuatnya sedikit melupakan kesedihan yang tengah dialami. Tetapi, berbanding terbalik sejak bulan Februari awal, berbalas pesan dengan Nata hanya membuang waktu yang sia-sia.
Ini sebab sepupunya itu tak henti-hentinya membahas seorang siswa pindahan dari Bandung, yang bernama lengkap Darya Adipura. Nata seolah-olah meluangkan kegiatan berbalas pesan mereka yang hanya membahas seputar aktivitas yang dilakukan, dan hal ini mampu membuat Hanum menjadi cemburu akan sosok Darya yang begitu Nata banggakan.
Berawal dari tatap, indah senyum mu memikat. Memikat hatiku yang hampa lara...Lagu Myhta berjudul Berawal Dari Tatap, membuyarkan fokus Hanum pada buku tugasnya. Melihat nama yang tertera pada layar WhatsApp membuat nafasnya terhembus jengah. Ampun deh, kenapa Nata harus menelpon di saat seperti ini? Ah, tahu. Pasti ingin membahas seorang Darya Adipura yang kini berada tidak jauh dari cewek itu.
Dengan malas bercampur kesal, Hanum menggeser tombol hijau. Meski samar-samar, yang dapat ditangkap oleh matanya adalah seorang lelaki dengan jacket denim yang duduk membelakangi kamera dan seorang perempuan yang tengah bicara serius dengannya. Anehnya, bukan Nata yang ia lihat.
Dengan bingung, ia bertanya.
"Lo di mana, bego?""Haaaanuuuuummm! Ituuu lho, cowok yang gue arah in kameranya, yang lagi di samping cewek baju putih .. itu si Darya!"
Tuh, kan.
"Haanuum.. Nih ya pikir. Lo rasa, perempuan itu siapanya Darya?"
Mana gue tahu lah, gembel.
"My bebi Hanum! Kalau di tanya sama princes tuh dijawab!"
"Apa an deh Nat, alay banget.."
"Mending lo berhenti ngomongin Darya kalau lagi sama gue."
"Enggak bisa pasti, Hanum. Karena otak gue dan hati sudah menyatu.. Dan mereka sepakat akan membuat Darya selalu berputar dalam otak gue. Dan harus membuat percakapan yang terisi harus selalu atas nama Darya." Setelah nya, Nata tertawa. Garing
"Bodo amat, Nat. Gue budek."
"Tapi Hanum, serius deh. Cewek itu siapanya Darya, ya?"
"Ya tanya, lah,"
"Gue samperin, gitu kali ya? Kali aja, di jawab!"
"Iya deh, serah."
"Oke!!" Kemudian terdengar suara grasak-gresik, layaknya manusia tengah berjalan terburu-buru. Di pertengahan suara yang maha dahsyat berisik, Nata berbicara; "HP nya mau gue taruh dulu di tas. Tapi lo jangan mati in telepon nya. Tunggu gue selesai melaksanakan misi! Oke?" Lalu tanpa menunggu jawaban dari Hanum, Nata menaruh ponsel dengan asal ke dalam tas jinjing bawaannya.
Dikamar yang sunyi, Hanum dapat mendengar samar bila Nata tengah berbicara dengan seseorang, lalu dilanjut dengan orang lain. Pertama dengan seorang lelaki, kemudian berubah menjadi suara seorang perempuan.
Kira-kira pembicaraan mereka seperti ini.
Nata : "Hai, Darya!"
Hening lama, tapi di jawab sama si cowok: "Ya?"
Nata bilang, "Waduh kebetulan banget bisa ketemu di sini!" Emang sok eskaesde bat. "Btw, siapa cewek ini? Kenalin ke gue bisa, kali," Mungkin dia nanya sesuai tujuan tadi.
Lalu dijawab si cewek, "Aku sahabat kecil sekaligus sepupunya Darya. Nama aku Shaqilla Darmawangsa, and you can call me Aqil." Tapi berontak si cowok, "Please deh, sudah dibilangin berapa kali, sih? Yang boleh panggil lo dengan nama Aqil tuh cuma gue, sementara orang lain cuma bisa panggil lo Wawa." Dan si cewek ngomel. "Ih, enggak ah! Wawa adalah nama yang terlalu pasaran, Darya!" Nah, si cowok tambah ngamuk. "Just call me Adi, Qil!" Ceweknya ngamuk juga, "Lho, suka-suka aku dong, Darya! Lagipula salah kamu juga kenapa nyuruh orang panggil aku Wawa!"
Terjadilah insiden panjang yang tidak ingin kuceritakan di sini. Sampai akhirnya Nata memutuskan untuk pergi dari sana, dengan dibarengi permintaan maaf karena sudah mengacaukan kegiatan mereka berdua.
Nata mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, dan seketika itu juta ia baru ingat kalau percakapan antara dirinya dengan HANUM masih berjalan. Nata hanya berucap seperti ini ketika cewek itu sudah menjauh dari kedua orang tadi. "Besok bakal gue kekasih. Karena sekarang gue benaran kesal dengan hari ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT'S DARYA
Teen FictionNata Aditya, seorang gadis yang memiliki prinsip hidup 'tidak pernah jatuh cinta' seketika luluh tatkala kedua matanya menangkap sosok lelaki bernama Darya Adipura. Bagi Nata, Darya adalah sosok lelaki sempurna idaman kaum hawa. Tinggi, berkulit kh...