Kehidupan dalam lautan, menjadi lambang dari gejolak ombak. Separuh hidup diantara kematian kala badai menghambat peradaban.
Diantaranya menjadi penyebab akan adanya gejala alam. Namun, itu nyata benar-benar terasa.
Kehadirannya...
Eura SireiyaGadis mungil itu berjalan tertatih-tatih. Menengadah kesana kemari mencari asal cahaya di tengah terangnya hari. Namun, tak pernah ia temukan. Dan air mata mulai menghiasi pipinya yang kemerahan.
Hahahaha.... Lihat anak siapa ini, ia sangat imut" ungkap wanita berparas cantik melangkah maju ketengah ruangan sambil menggendong putrinya.
Maafkan ibu nak, ibu akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu, bahkan akan berperan ganda" berucap seolah sang putri yang masih balita mengerti.*
*
*Sebuah kotak pos berwarna merah usang di perempatan jalan, dan yang menjadi sumber kegelisahan akan malam yang semakin sunyi ini, dengan taman bermain anak yang kotor dan tidak pernah lagi digunakan. Semua peralatan untuk bermain yang ada di sana sudah rusak, dan entah karena apa, pemerintah kota memagari taman tersebut dengan kawat berduri. Tidak banyak orang yang melewati taman bermain tersebut pada malam hari akhir-akhir ini. Terutama setelah lampu yang biasanya menerangi taman tersebut, akhirnya tutup usia.
Eur,.
. Rrr..
rrrrrrrrr
....." bisikan itu menggema dalam rongga kecil yang tak lain adalah telinga
Huh. Apa kamu tak punya pekerjaan lain selain menggangguku?" Eura
Kurasa tidak eur"
Ya, aku mau pulang, bye! "Eura benar-benar akan beranjak melangkah pergi. Jika tangannya tak tertahan oleh genggaman kokoh.
Yang membuat tak habis pikir, ia hanya akan ada saat malam saja dan itu pun saat tak ada rintikan dari langit.
Kumohon Eur"
Baiklah hanya sebentar, aku akan menemanimu makhluk astral!! "
Hahahaha Eur masih imut seperti biasanya"
Hmm"
Kenapa? "
Apa?"
Tak biasanya... Eur"
Iya? "
Aku akan pergi...
Sungguh akan pergi"
Ya"*
*
*Dalam hitungan detik Eura terkesiap seperti mencari seseorang, dan yang ia dapati hanya ruangan bercat abu-abu gelap dengan sedikit cahaya tamaram dari sudut meja belajar. Ia mencoba mengingat lagi. Dan yang ia dapati hanya kosong. BURAM.
SIREIYAAAAA " teriak seseorang dari balik potongan papan balok dengan ukiran sedemikian rupa.
Iya bu, sebentar"
Sudah jam berapa sayangku? Bukankah hari ini hari pertamamu disekolah barumu dan beruntunglah tidak mengulang kebelakang karena sudah masa akhir "
Iyaaa, aku akan bersiap-siap"
Ibu tak mau menunggu terlalu lama, Cepat "*
*
*Sebuah gerbang kokoh yang menjulang tinggi, setinggi gedung setingkat sekolah itu. Sekolah yang akan dilalui Eura dimasa akhir menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas. Dengan bertuliskan Academy Of World. Benar, itu nama yang tercantum di antara gerbang besi dengan ketebalan jeruji penjara itu pun dua kali lipatnya.
Warna biru pekat yang mendominasi gedung itu. Sebaliknya yang dilihat oleh Eura. Keadaan sekolah itu benar-benar memuat memori tersendiri. Mempunyai ruang penyimpanan khusus.
Eura Sireiya? "
Iya dengan saya sendiri"
Ikuti saya"Eura melangkah saja melewati setiap ruangan kelas dimana masih terjadi proses belajar mengajar disana. Matanya terus mengamati dan mengamati dengan seksama setiap ruangan yang ia lalui. Dan yang menjadi fokus utamanya kenapa setiap ruangan memiliki banyak kesamaan.
Tidak.. Ini benar-benar sama, semuanya sama " tutur hati Eura
Tunggu miss.. Aku.. uu.. Merasa aneh"
Ada apa Eura? "
Apa kita hanya melewati satu ruangan kelas yang sama dan berputar saja dari tadi?"
Tidak, kita tidak berputar, aku hanya merefleksikan cahaya saja"
Apa maksud Anda miss? "
Kamu akan tau nanti "*
*
*Ruangan kelas yang bersih dan tertata rapi. Bahkan siswa/i nya pun hanya melihat satu titik saja. Meskipun Eura menghentakkan tapak sepatunya dengan sengaja namun pandangan mereka tak ubahnya. Seperti patung yang dibuat hanya untuk mengisolasi satu titik saja.
Zellviae@gmail.com
Jumat , 08 Maret 2019# jangan lupa! VOTE dan FOLLOW juga Saran serta Komentarnya
# masih dalam proses belajar
# warning! Dilarang copas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jubah Penyihir : variabel
FantasyDia hanya sendirian. Benar-benar sendirian. Yang tak dapat disentuh. Namun, dapat dirasakan. Dan dia butuh proses agar dapat memahami, terutama memahami manusia. Zellviae@gmail.com Jumat, 08 Maret 2019