My husband Revenge

Prolog

Stephanie Yosepha Jhonson

Gadis kecil nan manis, dengan kehidupan yang kurang beruntung. Tidak memiliki kedua orang tua dan hidup sebatangkara merupakan nasibnya. Ya, hanya gadis yatim piatu dengan kehidupan serba kekurangan yang berusaha untuk tetap bernafas. Memiliki mimpi untuk menikah dengan pria kaya agar kehidupan bisa dapat dilaluinya dengan mudah.

Pemikiran klasik memang, tapi apa salahnya bermimpi. Bukankah semua hal berawal dari sebuah mimpi?

Alison Edgardo Turner

Seorang pengusaha tampan, kaya, dengan kesempurnaan lainnya. Sangat mencintai kekasih yang sebentar lagi akan ia jadikan sebagai pasangan hidup untuk selamanya. Hingga tiba saat dimana ia dikecewakan oleh takdir yang seolah mempermainkan hatinya. Merubahnya menjadi sosok yang kejam dan tak tersentuh.

Clarissa Adelia

Perempuan cantik dan beruntung yang mendapatkan semua yang diinginkan wanita. Bagaimana tidak jika dia memiliki orang tua yang kaya, dirinya juga seorang dokter muda, serta memiliki kekasih yang sangat tampan. Semua wanita sudah dipastikan iri padanya.

"apa salah ku? aku tak pernah menyakitinya bahkan menyentuhnya. Tapi mengapa kau memperlakukan ku seperti ini?" ucap gadis itu menahan isak tangisnya

"kau memang pantas mendapatkan ini semua, karena kau terlahir untuk mendapatkannya. selamat datang di kehidupan nyata mu, sayang" ucap pria dingin itu dengan enggan menatap gadis itu.

"kau sangat tega dan kejam, semoga pada saatnya nanti kau tidak akan..." ucap gadis yang tak bisa menahan isak tangisnya

"diam jalang, kau tak berhak mengeluarkan omong kosong dari mulut laknat mu itu" ucapnya dengan mencengkram dagu gadis malang itu lalu menghempaskannya dan pergi begitu saja.

Ketika hati telah tertutupi oleh hitamnya kegelapan akankah setitik cahaya pun dibiarkan masuk? Sama halnya dengan rasa benci yang sudah terpupuk akankah dapat berubah menjadi cinta? Aku rasa itu tak akan pernah terjadi pada kisahku.

Memang mudah mengatakan benci menjadi cinta, karena aku juga menyakini hal itu, tapi apakah hal serupa akan terjadi pada ku? Akankah kebahagian menghampiriku? Lelah,ya hanya kata itu yang bisa mewakili semua perasaan ku. Aku ingin menyerah namun untuk menyerah pun aku tak bisa.