Prolog

262 43 6
                                    

Saya terlalu baik untuk menjadi saya, hingga ia datang mengobrak-abrik pertahanan. Memaksa hingga jatuh. Menjatuhkan segala ekspetasi yang saya bangun tinggi-tinggi.

Ibu berkata, "Kamu ini laki-laki, harus kokoh dalam membuat keputusan. Jangan setengah-tengah."

Bapak memaki, "Jangan pulang sebelum sukses!"

Rasanya ingin mati.

Tapi memang mati akan memberi solusi?

Belum lagi masalah hati.

"Kenapa?"

"Capek. Capek sama semuanya."

"Bapak?"

Saya mengangguk, bersembunyi di balik lehernya yang jenjang. Memeluknya erat meminta kekuatan.

"Nggak apa-apa. Kamu udah usaha." Katanya.

"Tapi aku gagal."

"Belum waktunya. Nanti kita coba lagi, ya?"

Mengangguk, dia tersenyum.

"Setelah ini, aku harus pulang. Siyeon nungguin."

"Aku juga, Sohye bilang dia mau datang ke kontrakan."

Melepas pelukan, saling mengikhlaskan.

"Kuat ya, buat kita."

"Iya."

"Aku pulang sekarang?"

Mengangguk, "Hati-hati di jalan."

•••

R e h a t

bucinwoojin

Start on:  Maret 11, 2019
End: -

Rehat + PanChamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang