"Lo tau, nggak? Ardi anak IPA 1 yang cakep banget gila itu juga hilang gara-gara kejadian yang lo bilang kemarin!"
"Kejadian yang katanya pas hujan deres itu?"
"Iya! Kata temennya si Ardi, waktu Ardi selesai ekskul voli ada hujan yang deres banget. Terus Ardi berangkat naik ojol karena ban motornya bocor, jadi kemarin nggak bisa pulang. Akhirnya dia jalan kaki pake payung buat pulang, tapi pas besoknya temennya main ke rumah Ardi, orangnya nggak ada!"
"Belum tentu dia hilang. Bisa aja dia mampir dulu kemana gitu kek."
"Ih, Kak Ardi itu nggak pulang-pulang dari hari senin. Dan sekarang udah jumat, kemungkinan apalagi kalo bukan itu? Hapenya juga nggak aktif kata temennya si Ardi."
"Gila, hujan emang tau mana yang cakep mana yang enggak. Untung gue nggak cakep-cakep amat, jadi kayaknya hujan nggak bakal doyan buat ngehilangin gue dari sini."
Erika menatap dua gadis di seberang mejanya yang sedang menggosip dengan tatapan kesal. Tidak tahukah mereka bahwa volume saat mereka berbicara itu sangat keras? Erika merasa sangat terganggu dengan hal itu.
Terlebih lagi, topik yang mereka bicarakan itu sudah sering Erika dengar. Dan sangat tidak masuk akal.
Erika pertama kali mendengar kabar seperti itu dari berita yang disiarkan oleh salah satu saluran TV swasta minggu lalu.
Ratusan remaja di Indonesia menghilang setelah sebuah hujan yang amat deras berlangsung. Memang, sekarang ini Indonesia tengah mengalami musim penghujan dan hujan lebat terjadi dimana-mana.
Tidak ada yang tahu persis bagaimana bisa ratusan remaja menghilang tanpa jejak saat mereka melewati sebuah hujan yang deras. Semua orang hanya menduga-duga. Oh, juga didukung oleh seseorang yang mengaku telah menemukan sebuah kejanggalan saat sedang memantau satelit.
Salah satu satelit milik luar negeri menangkap sebuah gambar yang memuat keadaan Indonesia ketika terjadi hujan lebat akhir-akhir ini. Saat gambar tersebut diperbesar, tampak sebuah lubang kecil berwarna biru muncul selama beberapa detik lalu menghilang tanpa meninggalkan bekas.
Setelah itu, Erika tidak lagi mendengarkan dan mengganti siaran televisi menjadi acara talkshow yang mengundang penyanyi dangdut ternama dari tanah air. Jadilah ia tak begitu paham dengan apa yang menjadi pembicaraan hangat orang-orang saat ini.
Bakso yang Erika makan telah habis beberapa detik yang lalu, dan gadis berambut sebahu itu pergi meninggalkan kantin menuju kelasnya.
♧♧♧
Jarum jam tangan yang dipakai Erika menunjukkan pukul lima lebih sepuluh menit.
Gadis SMA itu baru saja menyelesaikan tugas kliping yang membuat dirinya terpaksa mengakhirkan kepulangannya. Padahal, ia sudah sangat ingin menenggelamkan diri di dalam selimut tebalnya dan terlelap hingga pagi.
Erika mendongakkan kepala ketika mendengar suara rintikan yang perlahan berubah menjadi hujan deras bersuara bising.
Erika mendengus, ia yakin tak akan ada satupun driver ojek online yang mau menerima penumpang saat hujan lebat begini. Lalu, bagaimana Erika akan pulang? Orangtuanya tidak dapat menjemput karena sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Merasa tak ada pilihan lain, Erika pun mengeluarkan sebuah payung mini dari dalam tasnya yang anti air sehingga tidak perlu takut buku-bukunya basah apabila payungnya tidak cukup untuk melindungi tas.
Jarak antara sekolah dan rumah Erika tidak begitu jauh, mungkin sekitar satu kilometer. Kemungkinan ia akan sampai di rumah dalam waktu setengah jam apabila Erika bergegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINHOLE✔
FantasySudah seminggu beredar kabar bahwa ratusan remaja di Indonesia dinyatakan hilang tanpa kabar setelah hujan deras berlangsung di berbagai kota. Kabar itu juga telah sampai di telinga Erika, dan gadis berusia enam belas tahun itu hanya bersikap cuek d...