Pemuda bergigi kelinci itu tengah menatap wajahnya di depan cermin. Ia memeriksa tampilannya yang sebenarnya telah benar-benar sempurna, namun rasa gugup membuatnya khawatir.
"Jangan melakukan hal bodoh Jungkook, ku mohon ini hari pentingmu. Jangan melakukan masalah apapun", ujarnya pada dirinya yang terpantul di cermin, ia lalu menghela nafas berat.
"Sial, ini tidak berhasil", Jungkook masih saja terus bergerak gelisah. Tak bisa ia pungkiri jika ia begitu gugup.
"Apanya yang tidak berhasil?"
"Astaga!! Sialan kau Eunwoo!", Jungkook terkejut ketika Eunwoo tiba-tiba saja muncul ke dalam ruangannya dan berdiri tepat dibelakangnya sambil menatap nya di cermin dengan wajah datar.
"Para tamu telah berdatangan, dan kau masih disini? Sudah cukup dengan kehebohan hari ini Jungkook", Jungkook memutar bola matanya jengah, lagi-lagi pemuda tampan bak karakter manhwa itu mengomelinya.
"Itu karena aku tidak bisa tidur pada malam hari karena terlalu gugup, dan berakhir aku bangun kesiangan", bela Jungkook, ia tidak mau disalahkan. Dan Eunwoo dengan malas mengangguk.
"Baiklah terserah padamu, sekarang kau harus pergi menemui tamu undangan. Ayah Ibumu dan mertuamu sudah berada disana", ujar Eunwoo, dan Jungkook tanpa memberi tanggapan apapun langsung pergi mendahului Eunwoo.
Diruangan lainnya, seorang gadis yang nampak begitu cantik dengan gaunnya duduk dengan gelisah. Ia sama gugupnya dengan Jungkook, bahkan lebih gugup mungkin. Kebiasaan menggigit kukunya akan datang ketika ia gelisah, dan ia tak tahu mengapa begitu merasa khawatir.
"Lihatlah wajahmu sekarang, hey bocah berhentilah menggigit kuku-kuku mu", Younghoon, pemuda itu menghampiri sahabat kecilnya. Ia berjongkok didepan Yoojung. Memegang pundak Yoojung, dan menatap gadis itu lurus.
"Kau tidak tahu seberapa gugupnya aku sekarang, aku hanya takut jika aku akan melakukan kesalahan", adu Yoojung pas Younghoon, dan hal itu membuat Younghoon terkekeh.
"Baiklah, pastikan kau tidak akan menjatuhkan cincinnya, atau menginjak gaun mu saat berjalan di altar nanti", Yoojung memukul lengan Younghoon karena pemuda itu bukannya menyemangati malah menakut-nakuti dirinya.
"Apakah aku terlihat pantas bersanding dengannya? Apa gaunku baik-baik saja? Bagaimana make up ku, apakah terlalu tebal?", Younghoon mendengar pertanyaan dari Yoojung. Ia kembali menatap Yoojung dalam.
Gadis itu dengan make up tipisnya, rambut panjangnya yang ia biarkan tergerai indah, juga jangan lupakan mahkota yang bertengger apik di atas kepalanya, membuat Younghoon tersenyum tipis. Gaun Yoojung yang berwarna dominan biru pastel dengan sentuhan motif bunga berwarna merah muda pada bagian tertentu semakin menambah kecantikan pada gadis mungil itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bohong jika Younghoon bilang Yoojung biasa saja. Gadis itu bahkan tampak cantik hanya dengan tersenyum, apalagi sekarang.
"Kau tampak aneh dengan gaun ini. Biasanya kau hanya memakai kaos dan celana training saja,, kalau tidak kau hanya memakai seragam kerjamu", alih-alih memuji, Younghoon lebih memilih untuk menggoda gadis itu. Karena Younghoon tahu Yoojung itu mudah besar kepala, dan itu menyebalkan bagi Younghoon.