EMPAT.

49 6 5
                                    

"Apakah ada yang ingin di tanyakan?" ujar ka Cindy.

"Saya ka." kata Putri sambil mengangkat tangan kanannya.

"Iya, kenapa?" kata Ka Hanum.

"Ka, apa perbedaannya jargon ama yel-yel bukannya itu sama aja ya sama-sama menyanyi?" ujar putri dengan sopannya.

"Nah pertanyaan bagus, silahkan ka Ivan menjawabnya." ujar ka cindy kepada ka Ivan

"Okke saya akan menjelaskannnya, Kalau yel-yel Artinya pekikan atau sorakan para pelajar (mahasiswa, anggota perkumpulan, dsb) untuk memberi dorongan semangat kpd regunya yg sedang bermain (bertanding dsb) dan kalau jargon bisa saja merupakan sandi dan hanya diketahui oleh kalangan tertentu saja bukan untuk umum misalnya kelompok atau organisasi tertentu mempunyai jargon yang hanya diketahui oleh anggota kelompoknya (bygoogle)." ujar ka Ivan dengan serinci-rincinya yang dengan mudah di pahamin.

"Paham gak adik-adik?" ujar ka Cindy
Yang langsung di balas dengan anggukan oleh calon siswa siswi yang menandakan faham.

Lalu setelah itupun mereka segera menulis yang di tulis oleh ka Cindy di papan tulis.

Setelah itu pun mereka segera menyanyikan jargon dan yel-yelnya.

"OKE, SEKARANG APAKAH ADA YANG INGIN MENAMPILAKAN BAKAT UNTUK PENSI?." ujar ka Ivan dengan lantangnya.

Seketika semua nya diam dan tak ada yang meresponnya.

"Di sini yang jago main gitar siapa?" ujar ka Hanum.

"Saya ka" ujar laki-laki yang tadi membuat Hana kesal.

"Okke, kamu mau tampil apa?" ujar ka Cindy

"Main gitar ka tapi saya butuh penyanyinya" ujar Laki-laki tersebut.

"Ada yang ingin menyanyi" Kata ka Hanum yang mulai melirik ke arah Hana.

"Tuh, kamu ajah Han" ujar putri yang sambil menyenggol-yenggol badan Hana.

"Gak ah aku malu" kata Hana dengan suara pelan.

Tiba-tiba,

"Ka, saya boleh gak sama anak itu yang duduk di sana." ujar laki tadi sambil menunjuk ke arah Hana

"Hah! Kok saya?" kata Hana dengan kagetnya saat sedang berbicara ke pada Putri tadi.

"Emang dia bisa nyanyi?" ujar ka Ivan dengan sinis seperti tampang meragukan suara yang di miliki Hana.

"Kamu bisa nyanyi?" kata ka Cindy dengan sopan sambil berjalan ke arah meja Hana.

"H h-m, bi -bisa ka" kata Hana dengan gugupnya.

"Ya udah, kamu coba maju?" kata ka Hanum.

"Hah? Sekarang ka?" kata Hana dengan kagetnya.

"Iyalah!?" kata ka Ivan dengan nada kesal.

Sepertinya Ka Ivan sedang pms dari tadi sensi mulu positif think ajah lah batin Hana yang sambil menyengir sendiri

Lalu Hana pun maju ke depan kelas.

"H-h mm Gitarnya ka?" ujar Hana dengan gugupnya kepada ka Cindy.

"Eh iya bentar ya, Van bukannya lu bawa gitar ya ambil dulu sana." kata ka Cindy ke pada ka Ivan.

Lalu ka Ivan hanya mengaguk lalu berjalan keluar kelas, setelah beberapa menit ka Ivan membawakan gitar lalu ia berikan kepada laki-laki yang ingin menunjukan pensinya.

Laki-laki pun maju ke depan tepat di samping Hana sambil mengambil bangku untuk dudukin.

"Nyanyi lagu apa?" ujar Laki-laki itu yang tak Hana kenal namanya.

HAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang