"Kalau salah, minta maaf!
Kalau enggak tau, tanya!
Udah dibantuin, bilang terimakasih!
Enggak berat, kan?"~Anonim.
***
Seorang gadis berwajah Asia memasuki sebuah transportasi umum dengan bermodalkan tas selempang. Hari ini dia ingin mengunjungi sebuah cafe dan mampir setelahnya ke sebuah toko buku.
Hari ini tidak ada yang spesial-selain cuaca yang cukup mendukung perjalanannya. Dia mengamati setiap momen melalui mata indahnya. Hingga dia beranjak dari tempat duduknya karena terminal pemberhentian bus tempat dia turun sudah dekat.
Hap
Gadis itu melompat keluar dari dalam bus dan berjalan beberapa kaki untuk tiba di cafe tujuan awalnya.
Kring
Suara pintu cafe terdengar, tanda baru saja ada yang masuk mengantri untuk menjadi pelanggan. Gadis itu mengedarkan pandangannya mencari tempat nyaman untuk duduk.
"Ah! Disitu sepertinya tak masalah." batin gadis itu sambil melirik sebuah bangku kosong didekat jendela. Tanpa ragu, dia pun melangkahkan kakinya menuju bangku kosong tujuannya dan mendaratkan diri disana dengan nyaman.
"Permisi, boleh saya ambil pesanannya?" tanya seorang waiters pada gadis itu sambil menyerahkan buku menu. Gadis itu dengan ramah menyambut sang waiters dengan senyuman dan mengangguk. Dia pun menerima buku tamu yang ada dan mulai melihat menu-menu apa saja yang tersaji disana.
"Saya pesan Mocha Topping panasnya satu." Ucap gadis itu sambil menunjuk kearah gambar yang ada dibuku menu.
"Mocha Topping panasnya satu." Ulang waiters itu yang diangguki oleh gadis itu.
"Ada tambahan lagi, mbak?" tanya waiters itu membuat gadis Asia itu menggeleng.
"Baiklah, silahkan ditunggu pesanannya." Ucap waiters meninggalkan tempat dimana gadis itu berada.
Sepeninggalnya waiters, gadis itu mulai menggeledah isi tasnya dan mengeluarkan benda pipih yang dia gunakan untuk berkomunikasi dengan orang diluar sana.
"Halo, kak! Aku sudah di dalam." Ucap gadis itu saat berhasil menyelamatkan panggilan yang kebetulan masuk ke dalam ponselnya.
Kring
Bunyi pintu cafe terdengar memenuhi ruangan. Seorang lelaki dengan kaca mata bulat dan masker hitam memasuki cafe dengan mata mencari sesosok yang ingin dia temui.
"Rain!" seru lelaki itu membuat sang empunya nama menoleh dan melambaikan tangan sambil tersenyum. Tak membuang-buang waktu, lelaki itu pun menghampiri gadis yang melambaikan tangan padanya.
"Sudah lama?" tanya lelaki itu mengacak puncak kepala gadis yang didatanginya-Rain.
Dengan wajah kesal, Rain pun menepis tangan lelaki itu dari kepalanya dan bertopang dagu pada tangan kanannya sambil menatap malas lelaki dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
⚠️ Pain ⚠️
FanfictionRain ~ "Kita? Kisah rasa yang berakhir pada persimpangan." Min Yoongi ~ "Jika kau mencintaiku, biarkan aku tau. Jika tidak, biarkan aku pergi." Typo masih bertebaran.. Baper? Jangan harap! WKWKWK