1

33 6 0
                                    

"Kedua judoka sekarang mendapat skor yuko,suasana babak final ini sungguh menegangkan".

"Sekarang ini adalah pertandingan secara psikis,gerakan ini bisa mematikan kondisi lawan".

"Semangat"teriak seorang pria pada wanita yang sedang mencoba menjatuhkan lawannya.

"Seperti yang tadi kukatakan,judoka Lalisa Kim mulai menggunakan kaki".

"Bagus! Bagus! Bagus! Seperti itu!"teriak pembawa acara menyemangati Lalisa Kim.

"Bagus,bantingannya bagus!strategi yang bagus!,judoka Lalisa Kim akan menambah sekor yang penting"kata pembawa acara satu lagi yang tak kalah semangat untuk menyemangati Lalisa Kim.

"Judoka Lalisa kim jangan mengalah,sekarang lawan sedang serangan membabi buta"

"Berhasil di cengkram! Bahaya! Bahaya! Bahaya!,sekor judoka Lalisa Kim berhasil di rebut separuh oleh judoka Min Sorn".

"Sementara ia berusaha melepaskan diri,sudah terjepit kebawah sekarang ini"

"Iya,iya"

"Lalisa Kim dapat melepaskan diri"

Sementara pertandingan berjalan dengan menegangkan karena sekor yang sama pria bergigi kelinci itu menatap panik ke arah Lalisa yang berusaha membanting lawannya.

"Setidaknya Lalisa Kim tidak akan dipiting terus"

"Iya,betul"

"Min Sorn berusaha menahan diri dengan sebelah kakinya supaya tidak jauh tersungkur.Dan berhasil!"

"Bagus! Bagus!"

Brukk....
Tubuh Lalisa terhempas kuat terutama di bagian kepalanya.

Pria bergigi kelinci yang menyaksikan adegan itu hanya dapat menjambak rambutnya kuat,bagitu juga pria tua yang menyaksikan peristiwa itu hanya dapat menghela nafas"hais....."sambil menundukkan kepalanya.

"Uhuk...uhuk....uhuk.."Lalisa batuk masih dengan posisi terlentang di area pertandingan"hah......"Lalisa menghembuskan nafasnya kasar sambil melihat ke arah pria bergigi kelinci yang juga memperhatikanya lama-lama pandangannya menjadi gelap seketika.

"Lalisa...."panggil pria bergigi kelinci itu sambil menatap khawatir ke arah Lalisa.

-

"Terjadi kerusakan pada saraf optiknya,tidak ada pengobatan pada saat ini yang bisa menyembuhkan kerusakan pada saraf optik sungguh di sesalkan,ia telah kehilangan penglihatanya secara total".

Kata-kata itu lah yang sekarang terbayang-bayang oleh pria bergigi kelinci yang sedang duduk di ruang tunggu pasien.

Pria itu menatap Lalisa dengan pandangan yang sangat memilukan.

-

Sementara di sebuah tempat di mana para pelaku kriminal di tahan.

"Tahun ini kau kembali mengajukan permohonan Jennie?"tanya polisi itu pada wanita bermata kucing di depannya.

"Iya,kita bertemu lagi"jawab wanita bernama Jennie itu.

"Jika pembebasan bersyaratmu diakbulkan,setelah sampai di luar bagaiman kau akan menghidupi dirimu dan punya rencana apa?"

Wanita bermata kucing itu hanya terdiam menunduk.

"Sempat ku lihat sekilas,kau sama sekali tak memiliki sertifikat apapun"sambung polisi itu.

"Jangankan sertifikat,keluar dari tempat ini pun aku tak pantas"jawab wanita bernama Jennie itu sambil mengankat kepalanya dan menatap kosong ke depan"menipu uang orang dan menggunakannya sebagai modal dagang,begitu teringat gara-gara perbuatanku banyak orang menjadi menderita,sekalipun masa hukumanku sudah berakhir aku juga tidak berhak dibebaskan dari tempat ini"lanjutnya sambil menatap sedih ke arah dua polisi di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

eonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang