Chapter #3

1.7K 53 0
                                    

Setelah kami tadarusan lalu azmi mengajak aku ke bawah untuk berpamitan.
Azmi yang terlihat kelelahan ntah karna apa, gw dan azmi pun berpamitan untuk keluar dari rumah azmi dan menuju rumah gw.
"Mi... Azmi sama dani pamit dlu ya, mau kerumah dani kan dani semaleman disini jadi gapapa kan mi? Lagipun rumahnya deket kok dari rumah kita"
"Iya mas, gapapa kok umi ngga ngelarang kalian, hati hati di jalan ya"
"Iya mi, assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"

****

Kemudian kami berangkat keluar dan menuju rumah gue, di perjalanan azmi bercerita bagaimana suasana di ponpes
"Eh dan, di ponpes seru lho"
"Gue juga pengen nyoba di ponpes, tapi dulu niat gue blum bener ya jadi di tunda dulu deh"
"Nah sekarang lu bisa kok ngerasain suasana di ponpes, di ponpes ada ka ahkam, ka aban, dan banyak satri dan santriwati lain"
"Iya mi, tapi adaptasi gue itu kan lama"
"Ya lu usahain deh, ntar gue coba bantu aja sekalian"
"Makasi ya mi" jawab gue sambil tersenyum yg menampilkan deretan gigi yg rapi
Kami terus berjalan dan sampai di rumah dani,
"Assalamualaikum ma.."
"Waalaikumussalam nak, yuk masuk, bawa temen kamu sekalian"
"Iya ma"
"Mi yok masuk"
"Iya"
Kami berdua masuk dan menutup pintu. Kami duduk di ruang tamu dan disitu juga ada mei(mama dani) ghevin(papa dani).
"Ma.. Pa.."
"Iya nak, kenapa?"
"Jadi gini ma..pa.., Azmi kan 2 bulan lagi mondok, jadi aku boleh ikut mondok bareng azmi ga ma..paa..?"
"Ohh, iya gapapa kok, biar mama sama papa yang ngurus administrasi kamu.."
"Beneran ma?"
Mama hanya meng angguk² dan kemudian mama mengajak kami makan.
"Azmi kamu blum makan ya?"
"Belum bu"
"Ga usah panggil ibu, panggil aja mama, kan kalian seumuran"
"Hehe.. Iya ma"
Mereka makan tanpa suara dan dani siap yang duluan, dan dani pun pergi ke kamar.
"Ma pa aku ke kamar dulu ya"
"Iya"
"Mi lu ikut ga?"
"Iya deh"
Dani berjalan mendahului azmi, lalu azmi membuntuti gw.

Plok..!

Bunyi knop pintu kamar yg gue buka.
"Mi, lu ke ponpes bawa baju berapa?"
"Ga banyak kok, ga usah bawa semua bajunya, bawa aja satu tas ransel itu" sambil menunjuk tas ransel gue.
"Ohh yaudah, lu duduk aja gw mau beres² baju buat gw bawa ya"
"Iya"
Azmi berjalan menelusuri setiap sudut yg ada di kamar gue dan ada satu titik yang membuat mata azmi tertuju dengan itu. Ia melihat foto gue sama adek gue yang udah pergi selamanya.
"Dan.. Dan"
"Iya kenapa lu?"
"Ini yg di foto siapa? Kok ngga ada di rumah lu, itu adek lu kan?"
"Iya dia adek gue, 2tahun yg lalu umurnya masih 6tahun iya terkena penyakit kanker darah sejak kecil yang waktu itu ber umur 2tahun, ia tak sanggup lagi menahan penyakit yang ia deritanya, mungkin allah lebih sayang ke dia dan gw pun juga ga bisa berbuat apa², dan kami pun mengikhlaskan ia, jujur sebenernya gw sayang banget ke dia, namanya Luvia" gw berhenti dan duduk di samping gw lalu ia memeluk gw dari samping dan berusaha menenangkan diri gw
"Udah lu sabar ya"
"Iya, gua udah sabar kok mi"
Lalu gue mengusap air mata gue yg terus bercucur an mengingat masa lalu itu,
"Maaf yah kalo aku ngungkit masa lalu lu"
"Iya gapapa kok mi"
"Bneran ya?"
"Iya mi, cepat atau lambat lu juga bkalan tau kok"
"Iya"

_____________________________

Next yaa, besok atau besoknya lagi yaa, soalnya susah mau ngetik😤 banyak yg ganggu, kok gw jadi curhat ya?:v
Yaudah deh, jgn lupa vote yaah guys 😅

Aku Dan Keluarga AzmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang