•one•

27 10 11
                                    

Juwha pov
06.35

"Woi bang! Make eyeliner ya lo?! Lama banget anjir!!" Teriakku sambil menghentakkan kaki berkali-kali dilantai teras rumah.

"Bentar! Ini jam gue dimana sih?! Mama! Jam abang dimana?! Oiya! Parfum abang? Eh adek yang make?!" Oceh abang chen yang bolak-balik didalam rumah dari tadi.

Aku menghela nafas panjang, bahuku merosot dan aku duduk dilantai sembarangan. Aku mengangkat tangan kiri dan melihat jam hitam yang melingkar di pergelangan tanganku. Jarum jam menunjuk waktu 06.40.
Aku mengacak rambut frustasi, dan berkali-kali menghela nafas. Sesekali aku melihat pintu rumah, mana tau abangku keluar.

"Cepetan dikit napa dah, udah telat tau!" Teriakku menahan emosi melihat abangku yang seperti perempuan, super lama!

"Ayo buruan! Entar telat lagi!" Bang chen jalan ninggalin gue sambil ngobrak-abrik tasnya.

"Ini aja udah telat tau anjing! Asu! Bangsat!" Cerocos gue sambil jalan dibelakang Bang Chen.

Bang Chen noleh ke gue,"Ga boleh ngomong kasar ya adekku.." Bang chen mengacak pelan rambutku.

"Ih apaan si, sok nasehat lo!" Gue langsung masuk ke dalam mobil.

Brakkk!

Gue nutup pintu mobil kuat banget. Bang chen masuk ke dalam mobil dengan santainya dan menekan gas mobil. Mobil berjalan dengan kecepatan sedang. Gue ga mau ngomong sama Bang Chen, gue ngambek.

Sekitar 15 menit, kita sampai disekolah. Sekarang sudah jam 07.00 dan kita baru sampai. Orang-orang yang telat pun udah dihukum dan masuk kelas. Gue dan Bang Chen turun dari mobil dan masuk ke dalam sekolah.
Didepan pagar, kita ditahan sama Taeyong---Ketua OSIS.

"Eh lo,telat lagi, telat lagi, ga bosan apa?! Mana lo pengurus OSIS lagi, ga disiplin banget!" Tegur si ketua OSIS.

"Apaan sih? Bacot lo aja yang gue dengerin tiap pagi, minggir ah!" Balas gue

"Idihhh, ya terserah lo, awas aja lo telat lagi, gue tebas lo!  Ehhhhh jangan nyelonong aja ban*sat, lo gue hukum hormat tiang bendera sampai jam istirahat!" Bacot si ketua OSIS.

"Wtf?! Apa lo bilang? Hormat di tiang bendera? Pagi-pagi gini? Omaigat, terus abang gue engga gitu?!" Taeyong pun melirik Chen, dan langsung dibalas Chen dengan tatapan sinisnya, berharap bahwa si Taeyong tidak berani memberinya hukuman.

"Hmm, abang lo engga di hukum, karena dia ga banyak bacot kea lo! Sahut Taeyong dengan suara mengejek nya.

"Hehe, ahayy dee!!! senang abangku.

"Pilih kasih, ewh!" Aku pun dengan perasaan kesal, pergi meninggalkan mereka berdua untuk menuju kelas.



To Be Contiuned•

Maafkan typo dimana manaa gaess!!!!
Jangan lupa comment dan vote,okayy!
selamat membaca part yang selanjutnyaa!!! ENJOYYYYYYY.

My Star ;kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang