2

14 3 0
                                    

Bip bip bip bip

4.30 am

Tok tok tok

"Al, bangun, subuhan dulu."

"Bentar."

Kebiasaan sejak kecil yang ayah ibu tanamkan kepada anak-anaknya adalah, sebisa mungkin ketika subuh dan maghrib harus sholat berjama'ah.

Walaupun terkadang kalau subuhan kudu ngaret sampe jam 5 sebab manusia macem kak Hanza dan kak Juna yang susah bangun.

"Yah, ayah-ayah bentar, aku kentut, bentar tunggu aku wudhu."

Gue langsung ngibrit ke tempat wudhu, ini nih yang gak gue suka. Tiba-tiba mules pas mau sholat dan ujung-ujungnya buang gas.

"Udah yah,"

Selepas subuhan, kita semua balik ke kegiatan masing-masing. Ya kalau kak Hanza sama kak Juna mah gak usah ditanya ya, udah pasti langsung tidur lagi.

"Mau kemana dek?"

Gue berjingkut, "Ih kak Dika, kaget!"

"Hehehe, maap. Mau kemana pagi-pagi rapih amat?"

"Mau sepedahan, mau ikut?"

"Kemana?"

"Gak tau, tapi pengen yang jauh."

Kak Dika naruh cangkir tehnya lalu berdiri, "Bentar ganti baju dulu,"

Iya soalnya kak Deka masih pake sarung bekas sholat subuh tadi.

"Ayo dek,"

"Ibu, mau sepedahan dulu ya sama kak Dika."

"Kemana?"

"Gatau deh, yang penting muter-muter." kata gue

"Adek! Mau kemana?" tanya kak Bara yang dari ruang tamu

"Mau sepedahan, mau ikut?"

"Nitip serabi ambon dong,"

"Mana duitnya?" tanya kak Dika

🔥🔥🔥

Gak disangka-sangka gue sama kak Dika udah sepedahan nyampe ke SMP gue dulu, which is itu tuh bisa ditempuh 10 menit pake motor atau gak mobil. Wow.

"Lah, catnya ganti?" tanya gue

"Emang waktu kamu lulus bukan warna abu-abu?"

"Warna ijo kak,"

"Ya biasa lah, sekolah kan tiap tahun renovasi. Ada murid baru, ngubah suasana juga." kata kak Dika

"Kak, aku belum sarapan lho fyi aja nih."

"Sama Ay,"

"Hih napa sih manggilnya Ay? Alya Almira woy, bukan Aya Almira!"

"Suka-suka dih, kok situ ngatur?"

Karena gue kesel, gue langsung nyalip kak Dika dan berhenti di gerobak bubur ayam sekitar 10 meter dari SMP gue.

"Bang bubur 2 ya makan di sini,"

Gue langsung nyari tempat duduk yang sekiranya bisa liat jalanan depan sekolah gue.

Drrt drrt

Kak Hanza

Sepedahan kok gak ngajak-ngajak?


"Lah, ya suruh siapa tidur lagi."

"Kenapa dek?" tanya kak Dika

"Ini kak Hanza nanyain, sepedahan kok gak ngajak-ngajak. Lah ya wong dianya aja tidur lagi."

Habis itu kak Dika malah liatin chat gue sama kak Hanza.

Suruh siapa tidur lagi.
Udah ntar minggu depan aja.
Aku sama kak Dika nih hahaha^^

Yaudah deh, mau tidur lagi.

Eh kok tidur lagi?
Itu bantuin ayah, lagi nguras kolam ikan.

dah sama Juna Danu.

Lah tumbenan kak Juna mau gerak pagi-pagi.

Gak peduli ah, udah-udah mau tidur lagi nih.

"Dasar kebo,"

"Simpen dulu hpnya, makan dulu nih."

🔥🔥🔥

"Kak Bara, nih serabinya!"

"Wait a minute!"

"Kak Bara mau mabok serabi apa ya, beli ampe 20rebu gitu?" tanya kak Juna

"Yaelah, gue beli goceng gak ada rasanya Junaedi."

"Ngode minta tuh,"

Tiba-tiba leher gue ada yang miting, "Nyindir mulu lo!"

"Ah lepas-lepas, mau mandi nih!"

"Sok-sokan mandi kamu dek, liburan tahun lalu aja mandi 3 hari sekali."

"Ibuuu, jangan diingetin ah!" gue ngerengek, karena itu adalah salah satu masa suram gue.

Iya, saking malesnya gue mandi. Dan saking dinginnya udara di bulan Desember, gue mutusin buat mandi 3 hari sekali. Tapi gue tetep ganti baju, cuma gak mandi.

"Ajarannya Juna sama Bara tuh," kata kak Aryo yang lagi nyemilin capcay

"Kenapa sih ya kalian tuh demen banget nyangkut pautin hal-hal buruk ke gue sama kak Bara?" Tanya kak Juna

"Emang kamu tuh gak pernah bener dari kecil Juna. Siapa coba yang tengah malem, ngigo sambil nendang-nendang guling sambil teriak, waaaaa. Siapa coba?" tanya ibu

Skak.
Kak Juna diem aja.

"Ehehehe, canda sayang. Yaampun, Junanya ibu ngambek."

"Udah sana kamu katanya mau mandi dek," kak Aryo ngingetin gue

"Oke bye bye, kak Dika juga jangan lupa mandi oke!"

XXI FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang