*JARAK*

506 56 36
                                    

                     _Jarak_
(Ketika Bahagia Berujung Kecewa)

part:3

Fildan beringsut dari tempatnya.
Matanya menatap sekeliling, guna mencari kunci cadang.

" Ketemu." ungkapnya segera membuka pintu.

Ceklek'

Lesti yang akan meninggalkan rumah Fildan, membalikan badan. Kala mendengar pintu terbuka.
.
sorot matanya yang tajam, membuat Fildan enggan untuk menatap mata itu lebih lama.
.
Lesti berjalan maju dengan pelan.
Tak ada yang berubah sejak pemuda yang kini sudah berada dihadapannya meminta untuk, menyudahi hubungan mereka.
.
" Kamu bisa bicara sesuka hati kamu. Bicara yang membuat aku yakin, kamu sedang ada masalah..Sekarang bisa kamu jelaskan Fil?" Lesti mengajukan pertanyaan yang beruntun. Membuat Fildan hanya menatap langit lantai rumahnya yang berwarna merah.

Segera, setelah dirasa cukup untuk sekedar sepi tanpa ada satupun kata yang diucapkan Fildan.
Lesti mulai kesal dengan sosok dihadapannya.

" Aku minta kamu berbicara, bukan melihatmu diam tanpa kata, Fil?"

Fildan mengangkat kepalanya, dan kedua mata itu saling bertatap penuh tanda tanya. "Kedatanganmu hanya untuk itu?" Fildan mengajukan pertanyaan, yang sama sekali Lesti tak ingin mendengarnya.

" Lalu, apalagi." sahut Lesti dengan nada datarnya.
.
Fildan mengepalkan kedua tangannya. Beruntung Lesti tak mendapati hal aneh yang dilakukan Fildan.

Tanpa ada jawaban, Lesti muak dan hari itu ia benar-benar tidak mengenali siapa pemuda dihadapannya sekarang.

dia bukan Fildan.
Pemuda itu adalah sosok yang menyerupai kekasihnya.
Fildan bahkan tak pernah membuat air mata, Lesti jatuh meski tak disengaja.

" SIAPA KAMU, PERGILAH! KEMBALIKAN FILDAN PADAKU?!"
.
Lesti meronta. Tangannya mengguncangkan tubuh Fildan hebat. Namun yang terjadi Fildan nampak tetap diam tak bersuara, layaknya sebuah patung tak bernyawa.

" Aku akan terima, jika kamu memberi satu alasan itu Fil?"
.
Rasanya detik itu juga, Fildan ingin membawa tubuh gadis dihadapannya kepelukan hangatnya.
Mengusap air matanya dan berbisik.
'Jangan menangis karna diriku'

Tapi Fildan tak mampu, bukan tidak bisa? tapi berusaha agar gadis itu terbiasa tanpa ada lagi hadirnya.

" Fil? jawab pertanyaanku." Lesti berucap sampai puluhan kali, dengan air mata yang membanjiri pipi.
.

" Les? pulanglah." Fildan berbalik bada.

Kini Lesti hanya bisa menatap punggung Fildan dari belakang.
Meski Lesti terus memaksa, namun pertahanan Fildan tak berubah.

'Jawaban, adalah hal yang menyakitkan, dan berujung kekecewaan.'

Fildan terus berusaha menahan dirinya agar bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

" Fil, andai ku tahu kapan kamu akan menjauh. Akan ku ulur waktu agar bisa bersamamu lebih lama lagi."

Fildan tertegun akan ucapan Lesti. Kenyataannya, takdir itu sendiri yang memberi jarak, datang air mata, lalu setelah itu kecewa. Apa cinta harus serumit ini?

" Kenapa kamu mengakhiri segalanya. Tanpa menjelaskan alasanmu, aku tak percaya jika kamu bisa setega itu padaku."

" Pulang Les?"

" Jawab pertanyaanku Fil?"

" Berapa kali aku bilang, pulang Les!"

Srett'
Greb'

Keseimbangan Fildan oleng.
Lesti tersentak akan ucapan Fildan yang benar-benar diluar nalarnya.

Ada dua wanita yang membantu Fildan menjaga posisi tubuhnya.
Ada satu hal yang Lesti tak habis fikir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

*JARAK*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang