situasi yang akan menjadi kenangan🌾

12 1 0
                                    

November 2018
🎀

Ketika kau mengatakan untuk ‘jangan pergi’, bahkan memohon, orang itu tetap pergi. Dan kau terdiam, terpaku, menatap kosong punggungnya yang semakin lama, semakin kecil, lantas menghilang

Ketika kau menyukai seseorang–tetapi seseorang tersebut menyukai orang lain, tetapi kau tidak bisa membencinya. Hanya bisa menatap dari balik tebalnya selimut, sesekali tega berharap keburukan bagi keduanya.

Ketika kau ingin melakukan sesuatu, untuk setidaknya sedikit mengubah situasi, tetapi kau dalam banyak keterbatasan. Tidak banyak yang bisa dilakukan. Hanya pasrah, dan bibir senantiasa membisikkan doa-doa.

Ketika kau diam-diam telah berjuang dan mengorbankan banyak hal untuk seseorang, dengan tujuan memudahkan urusannya, tapi kau tidak ingin dia tahu tentang apa yang sudah kau lakukan untuknya. Kau tidak ingin ia merasa berhutang budi, namun jauh didalam lubuk hatimu, kau ingin ia berpaling kepadamu, nyatanya, ia semakin jauh.

Ketika kau dengan sabar menunggu seseorang, tak henti berharap, tak putus asa, terus saja disitu, diam, tidak kemana-mana. Tapi sungguh yang ditunggu, tidak pernah sadar bahwa kita menunggunya, dan bahkan, ia datang ke tempat lain, bukan ke tempat kita menunggu.

Ketika kau harus rela melepaskan, sesuatu yang tadinya engkau amat sangat yakin kepadanya, sesuatu yang engkau mati-matian kejar, sesuatu yang engkau sungguh-sungguh perjuangkan, tetapi untuk satu dan lain alasan, kau dengan rela atau terpaksa, harus melepasnya, demi kebahagiaannya…

.

Ada banyak momen-momen yang membuat kita bak diangkat ke langit ketujuh, lantas dihempaskan keras-keras untuk terbanting jatuh ke dasar tanah. Membuat setiap sendi terasa ngilu, seluruh tulang berasa remuk, hati yang hancur berkeping-keping.

Tetapi itulah hidup kawan. Kabar baiknya, sesedih apapun, sesakit apapun, kita tidak mati. Masih bernafas–meski seperti mayat hidup. Tidak mengapa. Boleh jadi waktu tidak bisa mengobatinya. Tapi waktu akan membiasakan kita, berjalan bersama semua momen kesedihan, rasa sakit dan penderitaan.

Dan agar kita belajar, kita, tidak boleh melakukannya kepada orang lain…

DIARY HARIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang