tags (●⌒∇⌒●) ;
TIAN_LIAN
Anis-S
macchano
aidisally
Leonpiewish me luck,
and hope you enjoy
(。・ω・。)ノ♡/ / / / /
Kira kira, dari bayang perkiraan Kim Taehyung, sejak dua tahun yang lalu ia membenci Jeon Jeongguk. Dan dari bayang perkiraannya lagi (iya, ingatannya memang serapuh itu) dua tahun yang lalu mereka tengah duduk di bangku SMP.
Maka, kini otaknya tengah berfungsi pada titik didih paling tingginya, bagaimana ia harus bersikap, menunjukkan bahasa tubuh, bahkan memberikan pandangan dari maniknya, kala Jeon Jeongguk, pemuda yang ia benci, kembali tepat di depan matanya.
Ingin terkejut kala pemuda tersebut memperkenalkan diri di SMA-nya, namun Taehyung tampaknya memilih cara lain. Tatapan sinis yang ia lempar kala Jeongguk meliriknya, decihan pelan, lalu membuang mukaㅡTaehyung sekali lagi, ingin mengatakan bagaimana ia bersyukur dengan jendela di samping bangkunya.
"Perkenalkan, namaku Jeon Jeongguk."
Taehyung tau. Ia membuang nafas lagi, ingin menunjukkan seberapa bosannya ia manakala suara itu baru saja keluar dari belah bibir tipis sang empu.
"Aku berasal dari Busan."
Taehyung juga tau.
Taehyung ingin membuang jauh jauh fakta yang dirinya sendiri lakukan; bagaimana otaknya memilih memutar ulang rekaman yang lalu daripada memfokuskan pandangan yang terpampang dari jendela, bagaimana hatinya membisikkan; "Lihatlah dia. Sama sekali tak berubah", bagaimana benaknya ingin menolak namun kemudian mengakui kalah.
Maka, Taehyung habiskan dua detiknya untuk menatap Jeongguk dari ujung matanya. Kali ini, Taehyung tidak akan berbohong, Jeon Jeongguk benar sama sekali tak berubah. Ia masih miliki surai kelam bak gagak, dengan segala manik mata, bibir tipisnya, suaranya, yang tak berubah. Mungkin, hanya saja, suaranya yang terdengar lebih berat daripada sebelumnya.
Namun, Taehyung sama, masih dengan sebelumnya; ia benci Jeon Jeongguk.
"Aku pindah ke Daegu lima tahun yang lalu."
Taehyung tau, ia pernah cerita.
"Semoga kita bisa berteman."
Taehyung mendengus dalam diam.
"Iya, kan, Kim Taehyung?"
Kini, Taehyung hadapi tatapan yang terlayang padanya sejak daritadi, pemuda Jeon menatapnya dengan tatapan yang Taehyung sendiri tidak dapat artikan; sapaan atau ejekan. Taehyung membalas pandangan, dengan manik yang ia buat sekosong mungkin.
"Maaf, kita perlu banyak waktu untuk itu," katanya, Jeon Jeongguk tak menjawab, layaknya Taehyung selanjutnya.
Taehyung dengan jelas bisa mendengar bisikan bisikan yang mendesis dalam ruangan kelas, lalu menatap tak berniat pada Hoseok, pemuda di belakangnya yang baru saja menepuk pundaknya beberapa kali.
"Kau mengenalnya?"
Taehyung tak ingin menjawab, sebenarnya. Namun, kala Jeongguk melangkah melewati mejanya dan Hoseok, ia menjawab;
"Tidak. Dia orang asing."
Iya, mereka orang asing. Begitu, singkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE, TIME, DISTANCE. / KV
FanfictionTapi kisah mereka, sejak awal tidaklah sesederhana membentuk ekspetasi. [GOUTERFEST_KOOKV]