Vote dulu gais
Happy reading!Setelah selesai makan. Kami berdua langsung keluar dari kantin untuk menepati ucapan ku pada iqbal. Aku berjalan dengan perasaan khawatir sekaligus bingung. Ya aku bingung kenapa kakak kelas bisa mengenali ku sedangkan bersapa dengan kakak kelas saja tidak kecuali kakak kelas yang memberitahu ketika aku harus berbaris
"may gimana ya wajah kak argya"tanya yurisa
"yur, aku kenal dia aja engga gimana aku tau wajah nya coba"timbal ku
"terus kenapa manggil kamu ya may? " tanya yurisa
"aku sendiri bingung yur, perasaan ya aku engga nyapa kakak kelas disini deh"
"aneh banget, tapi aku berharap sih kak argya itu ganteng, hehe"
"mau kamu gebet yur? "
"boleh lah, aku tuh disini udah dapet 2 gebetan walau baru sehari" ucap yurisa sambil nyengir tak berdosa
"wow, aku aja enggak lirik-lirik takutnya salah milih"
"kenapa enggak cerita sih sama aku? Kan kita udah jadi teman" ujarku dengan rada kesal pada yurisa
"iya-iya nanti oke setelah ketemu ka argya" jawab yurisa
Tanpa kami berdua sadari ternyata beberapa langkah lagi kami sudah ada didepan ruang panitia. Rasa khawatir pun menyelimuti aku
"yur, kamu yang ketok ya" mohon ku
"idih yang punya urusan kan kau may" ujar yurisa
"aku kan malu lagian gimana kalau yang ngebuka tuh kakak kelas galak? " ya itu lah yang aku khawatirkan sejak tadi, aku takut bertemu dengan kakak kelas yang amat galak
Kami berdua berdebat dan ternyata ada yang membuka pintu yang membuat kami berdua kaget.
"nyari siapa de? " tanya kakak kelas yang kami tak tau namanya
"emmm kak argya kak" jawab ku gugup
"oh argya, sebentar ya"
"argya ada yang nyariin tuh didepan, kayaknya sih peserta mos soalnya pakaian nya kayak peserta mos" jelas bagas
"ohh iya yo, thanks oke" ujar argya
"anjir nyirikan" kesal bagas
"sorry, whahahaha" seperti tak berdosa saja argya pada bagas
Diluar aku menunggu.tetap dengan khawatir sedangkan yurisa dia sibuk membayangkan wajah kak argya. Bagi aku tak penting argya itu ganteng atau tidak yang aku pikirkan apa yang ingin kak argya sampaikan pada ku itu aja
" maya tasnia? "
Suara yang mengagetkan aku dan yurisa. Ternyata suara itu adalah suara kak argya
"emm yaa kak"
"masuk dulu ya may, biar enak ngobrol nya"
Akhirnya aku masuk setelah meminta izin untuk mengajak yurisa masuk juga. Aku dan kak argya duduk sedangkan yurisa berdiri, karena bangku didalam hanya ada dua sisanya dipake oleh panitia.
" gini may, saya bertugas dibagian lapangan apapun yang berhubungan disana pasti saya yang bertanggung jawab dan saya disuruh oleh kepala sekolah untuk menentukan siswa dan siswi sebagai murid penutupan masa orientasi siswa yang akan diberi atribut sekolah.apa saya bisa menjadikan kamu siswi untuk penutupan MOS? "
Aku pun kaget, akhirnya aku menanyakan sesuatu yang membuat aku bingung
"maaf kak sebelumnya, kakak mengenal saya dan menentukan saya dari konfirmasi siapa ya? "
Tiba-tiba datang kakak kelas gadis dan setelah aku amati itu adalah kakak kelas yang menyuruh aku untuk berbaris tadi pagi
"argya tau dari saya, kamu ingat saya kan? "ucap kakak kelas
"iya kak, saya ingat kakak" jawab ku
"jadi gimana maya, apa kamu bisa membantu aku? " tanya argya to the point
"baik kak, saya bisa membantu kakak" jawabku
"nanti kita diskusikan lagi sesudah bubar masa orientasi" ucap argya
Digantung ya? Sorry
Vote+komen loh
KAMU SEDANG MEMBACA
Alas Cinta
Teen FictionGadis manis yang terlahir dari keluarga biasa saja, yang memiliki kehidupan pada umumnya,dan mendapatkan kasih sayang selalu dari orang tua nya Gadis manis itu bertemu dengan lelaki yang sedikit kasar, cuek dan memiliki tatapan tajam pada awal masuk...