3

61 2 0
                                    

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 1)

Milea POV

Disinilah aku berada,di tengah-tengah anak TK yang sedang duduk rapi dibalik meja kecil,aku duduk dipojok sebelah kiri,mengasingkan diri agar tidak terlihat mencolok dan tidak mempermalukan diriku lagi.

Tak berselang lama kulihat umi datang bersama beberapa wanita yang lebih tua dariku,lalu kulihat mereka membagi kelompok anak-anak tersebut dan didampingi salah satu dari mereka.

"Assalamualaikum, nak Milea kan?" ucap umi yang baru saja menghampiriku.

"Waalaikumussalam,iya umi" ucapku sopan.

"Ada apa nak kesini?Apa nak Milea juga ingin mengajar mengaji anak-anak?" tanya umi ramah.Tunggu mengajar mengaji?yang benar saja,aku bahkan hanya hafal 3 huruf Hijaiyah saja,yaitu Alif ba dan tsa.

"Tidak umi,Milea kesini mau belajar mengaji"

"Belajar mengaji? Baiklah mari ikut umi" ucap umi tersenyum hangat.Umi pun berjalan mendahului dan diikuti olehku dibelakangnya.Beliau membawaku ke dalam masjid,lalu mengambil dua buah Al-Qur'an.Dan salah satu nya diberikan padaku,aku hanya mengernyit bingung.

"Kamu sudah mengaji di juz berapa nak?" ucap umi membuatku semakin bingung.

"Milea tidak haus umi,Milea ingin belajar mengaji, tidak ingin minum juz" ucapku.

"Nak Milea,Umi tidak menawari nak Milea jus tapi umi bertanya nak Milea sudah di juz berapa?

"Emang juz itu apa siu umi?" tanyaku.

"Juz itu pengelompok dalam membaca Al-Qur'an untuk tujuan mempermudah kita untuk membaca,dan angkanya disesuaikan dengan jumlah hari dalam bulan Ramadhan terkait dengan budaya tadarus dalam bulan tersebut" jelas umi,aku hanya mengangguk berpura-pura mengerti.

"Tapi umi,Milea belum bisa mengaji,Milea tidak bisa membaca Al-Qur'an"

"Kalau begitu tunggu sebentar" ucap umi lalu meninggalkan ku dan menyerahkan Al-Qur'an tadi kepadaku lalu aku meletakkannya ketempat dimana dia diambil.

Umi datang membawa buku yang ku ketahui adalah Iqra,aku tersenyum simpul,umi menyuruhku duduk disampingnya,lalu membuka Iqra tersebut dan meletakkannya disebuah meja kecil.Lalu umi beranjak lagi dan membawa papan tulis kecil beserta spidol dan penghapusnya.Setelah itu umi menuliskan sesuatu sepertinya itu adalah huruf-huruf Hijaiyah.

"Sekarang kamu ikuti umi ya" ucap umi sambil tersenyum, aku hanya mengangguk menyetujui.

"Alif" ucap umi dan diiringi olehku.

Sudah 1 jam lebih aku belajar mengaji dengan umi. Aku sudah mulai bisa membaca Iqra,entah mengapa hatiku rasanya bahagia saat bisa membacanya.

"MasyaAllah,kamu hebat Milea,bagaimana kalau kita langsung belajar Al-Qur'an saja?" tawar umi.

"Tapi Milea belum terlalu bisa membaca nya umi,Milea takut kalau bacaan Milea tidak bagus bahkan membaca saja Milea masih seperti mengeja" ucapku lemah.

Ana Uhibbuka Fillah DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang