Boy With Luv

18 4 1
                                    

Dia Seo Changbin. Gak tinggi, tapi bisa jadi kapten basket di salah satu SMA Swasta. Kata orang Changbin itu pendiam. Tapi kata Felix,

"Bin, jangan diem aja napa. Ajak gue ngomong kek"

Iya sama. kata Felix, Changbin juga pendiam.

Karena terlampau diam, sampai perasaannya pun hanya bisa ia pendam. Changbin terlalu takut untuk mengutarakan isi hatinya, dia tidak ahli dalam hal seperti ini.

Hingga suatu hari,

"cowo kalo nembak cewe tuh gimana sih?" tanya lelaki berambut kecoklatan itu kepada teman sebangkunya

Maklum, ia tak pernah melakukan hal yang seperti itu. Karena ya memang dia yang terus mendapatkan pernyataan cinta.

Untuk alasan bertanya, ya hanya ingin. Menggoda Changbin adalah tujuannya.

"ya jangan ditembaklah, entar mati" jawab si teman, seadanya.

"ya bukan nembak pake pistol dodol. tapi nembak yang nyatain perasaan gitu"

"ya tergantung lah"

"tergantung apa?"

"jemuran"

"gasut bego" (re: ga maksud)

"dih, ya tergantung si cowonya gimana. kalo emang dasarnya alay ya cara nembaknya alay. kalo dasarnya jadul ya cara nembaknya jadul"

"kalo lo gimana?"

hening.

yang ditanya tidak bisa menjawab,

karena ia pun bingung, ia tidak mengerti hal yang menyangkut percintaan. perasaannya selama ini pun hanya ia pendam, tanpa berani mengungkapkan.

"cieeee mukanya merah" ucap si pirang seraya mencoel-coel pipi lawan bicaranya

"apa sih lo, heboh"

"Felix, Changbin. jika tidak suka pelajaran saya, silahkan keluar"

💫💫💫

Setelah melewati pelajaran yang membosankan -setidaknya menurut Felix- mereka akhirnya mendapatkan istirahat.
Saat ini mereka sedang di kafetaria sekolah

"lo belom jawab pertanyaan gue ya" ucap Felix seraya memukul pelan lengan Changbin yang ada di sampingnya.

"ya gue gatau jawabannya"

"yah, salah gue nanya sama nub"

"ngehina dalem hati aja kek, biar gue gadenger"

"gue ga ngehina tapi ngucapin fakta"

"entar kalo gue punya pacar lo kaget"

"iya, bukan gue doang yang kaget. tapi selurrrruuuuhhhh dunia nyata maupun ghaib bakal kaget" ucap Felix merentangan tangan seolah-olah sedang membentuk semesta

"lebay lo"

"emang. lo gaseneng gue lebay? gausah temenan ama gue kalo gitu"

"apa sih lo, gajelas"

"gimana kalo kita yang coba pacaran"

"ha?" Changbin kaget oleh ucapan random Felix

"lo kan belom pernah pacaran, gue juga udah lama gapacaran--"

"--jadi kenapa ga coba pacaran aja?"

Changbin speechless. ia tahu bahwa Felix suka bercanda, namun untuk hal ini, Changbin tidak ingin bercanda

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coffee LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang