changbin dan hyunjin berjalan beriringan di jalan setapak saat senja datang. keduanya berbincang layaknya anak muda tanggung lainnya, berbicara mengenai lelahnya kegiatan di sekolah yang membuatnya penat.
mereka berdua berhenti di sebuah minimarket. tertawa kecil dengan satu kaleng minuman bersoda digenggamannya masing-masing, kemudian duduk saling berhadapan di kursi yang disediakan.
saat itu, hyunjin berbicara random. buku yang ia baca di perpustakaan membuatnya tertarik dengan kisah mitologi yunani. dan tentu saja, pemuda itu mempercayai keberadaan mereka, para dewa dewi.
sementara changbin dihadapannya terkekeh geli, mengibaskan lengannya tanda agar hyunjin berhenti berbicara hal-hal yang menurutnya konyol.
"lo percaya kayak gituan? sumpah deh lo kayak bocah banget. mereka itu gak ada. apalagi apaan tuh dewa cinta? lo bercanda?"
hyunjin merengut tak suka. memang sulit berbicara dengan changbin yang tidak percaya dengan hal-hal berbau fantasi.
sementara dari atas sana, eros menyeringai. manusia yang satu ini memang harus diberi pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
fortress of fate ; changlix [discontinued]
Fanfictionchangbin mendapat balasan dari apa yang ia ucapkan.