UGLY DUCK

part 1

UGLY DUCK

Perkenalkan, namaku Jingga. Kalian pasti tak akan kenal, karena aku seperti hurup "u" dalam kata colour, ada atau tidaknya aku, kata itu tetap bermakna sama. Atau seperti hurup "h" dalam kata hour. Aku ada, terlihat tapi tak pernah ikut terucap.

Keluargaku kaya raya. Papiku seorang pengusaha sukses, dan mamiku seorang pebisnis yang mengelola perusahaan warisan orang tuanya.

Masalah tampang mereka, kalian pasti kaget. Karena mami papiku lebih mirip model di banding pengusaha. Walaupun usia mereka semakin matang, tapi tak melunturkan pesona mereka. Mereka ibarat raja dan ratu yang serasi.

Aku mempunyai dua orang kakak. Mereka ibarat prince dan princes di keluarga kami, rupawan, pintar, bertalenta. Kakak pertamaku Biru, menyandang gelar magister di usia 21 tahun dengan predikat cum laude. Jangan membayangkan wajahnya. Bayangkan saja kalau pemeran Dilan, saat bertemu dengan nya akan tertunduk , karena merasa iri dengan ketampanannya. Mungkin saat menciptakanya, tuhan terlalu lama merendamnya dalam sirup marjan, lama-lama berdekatan dengannya akan membuatmu diabetes, karena dia terlalu manis.

Sementara kakak kedua ku, ibarat kanvas putih. Bersih, polos, lembut. Seputih namanya, begitu juga kulitnya, mungkin saat lahir, mami tak sengaja menjatuhkan nya dalam bak yang berisi bayclin. Kulitnya begitu bersih dan lembut, bahkan nyamuk saja mungkin tak tega menggigitnya, khawatir meninggalkan noda.

Orang-orang selalu menggoda kak Putih

"Kamu tahu, katanya surga kehilangan satu bidadarinya"

"Ternyata benar, karena ia sekarang ada di sini"

Dan kak Putih hanya tersenyum setiap ada yang memujinya.

Walaupun tak segenius kak Biru, kecerdasanya tetap di atas rata-rata. Dia juga sangat bertalenta di bidang musik.

Sementara aku, jangan tanya bagaimana rupa dan otak ku. Pokoknya, saat berjalan beriringan dengan mereka berdua, aku ibarat anak pembantu yang berjalan dengan anak majikannya. Atau di sekolah, saat guru-guru memeriksa hasil ulanganku, mereka akan berkata " Kok kamu gak seperti dua kakak mu ya" .

Ya tuhan, terkadang aku bertanya-tanya, apakah aku anak kandung mami papiku atau bukan? Kenapa aku begitu berbeda dengan kedua kakak ku?.