PARE IN LOVE

29 2 2
                                    

cerita ini berawal saat aku dipaksa untuk khursus ke pare, kediri, sebelumnya aku tidak tertarik untuk khursus disana tapi apa daya orang tuaku meminta untuk masa depanku juga. Pada akhirnya aku berangkat ke pare pada awal januari 2018, aku masuk disalah satu lembaga di pare yang lumayan terkenal dan bagus cara mengajarnya. Yang membuat lucu saat aku berada disana hari pertama aku datang aku permisi mandi kepada anak baru 1 periode sama aku, jadi aku permisi seperti ini

"Assalamualaikum. maaf aku mau numpang mandi, aku baru soalnya" kataku yang aku kira mereka anak dari periode sebelumnya

Dan dibalas dengan "iya kita juga baru ko hehe"

"oh iyahehe maaf" balasku kebingungan dan malu

padahal sebenarnya aku lebih dulu mempunyai kamar dibandingkan mereka tempat aku bertanya tadi. mereka masih harus menunggu periode lama pergi dulu dari camp, baru mereka dapat tempat untuk beristirahat. tapi sayangnya mereka dapat kamar keesokan hari dan disore hari, jadi mereka harus mengikuti kelas dulu dipagi hari.

Hari pertamaku berlalu dengan mengetahui background dari anak anak yang lain ternyata mereka seru dan kocak. aku senang sekali bertemu mereka dari berbagai provinsi yang berbeda. termasuk aku senang bertemu dia yang membuatku terbang lalu membuat aku jatuh kembali.

Tak terasa minggu pertamaku hampir berlalu, sabtu minggu pertamaku telah datang saat itu aku mulai sadar hadirnya dia ada di lembaga itu. dengan sabtu itu aku berniat membuat tugas video bersama ka laila tapi kita mampir ke tansu dan gedung tua bersama anak laki - laki lainnya termasuk dia hehe. diminggu ini kita belum sadar kalau salah satu dari kita saling melirik atau memang dua duanya saling memperhatikan. 

Minggu keduaku telah tiba dengan mulai bully bullyan kecil yang dilempari oleh teman temanku disana, pada saat itu sebenernya aku belum menyadari bahwa bullyan itu untuk aku dan dia. hingga suatu ketika kita harus 1 kelompok bareng dengan kelompok yang sudah dipilih langsung oleh tutornya di pelajaran vocabullary

"ya sekarang kita bagi kelompok ya untuk sinonim dan antonim" perintah tutornya

"okay mr." kami serentak menjawab

"kalian duduk membuat barisan ya cowo cewe selang seling dengan buat dua barisan ya" perintah kedua tutornya

"...." (hening) karena kami merapihkan barisan

tak disangka dan diduga aku berpasangan dengan dia untuk pertama kalinya yang aku kira aku berpasangan dengan temanku yang lainnya. saat itu lah aku mulai menyadari bahwa bully bullyan itu untuk aku dan dia. terasa canggung sih sebenarnya, tapi menjadi tidak canggung saat dia memulai perbincangan

"nia, kamu mau yang nyebutin apa yang jawab?" tanyanya 

"aku nyebutin aja ya, kamu yang jawab" jawabku ke dia

"(kita menghapal kosa kata masing" dan berlatih untuk bisa maju ke depan)"

kelompok yang lain sudah maju kedepan, kelompokku kedua dari terakhir dan tiba saatnya kelompokku maju dengan sorakan bully dari teman teman saat kami maju. saat maju aku maju ternyata ada yang videoin aku dan dia sedang lempar kosa kata, rasanya itu menjadi kenangan kecil yang sangat berkesan.

Minggu keduaku berlalu dengan candaan dan bullyan dari teman temanku. sabtu minggu keduaku kami semua merencanakan rekreasi ke bromo. kami mendatangi salah satu cafe di pare untuk ngobrol rencana ke bromo dengan selingan membicarakan kesan pesan selama berada di camp dan lembaga itu

Hari dimana keberangkatan ke bromo tiba susunan duduk kami yang tak sengaja itu membuat bullyan itu dimulai lagi. sebenarnya aku tidak merencanakan duduk dekat dia di minibus tapi kejadian itu bagai tidak disengaja aku duduk disampingnya, banyak kejadian yang tidak disengaja sebenarnya seperti kepala ku menyender ke bahu nya lalu diusap kepelaku dengan tangannya. rasanya itu campur aduk antara tidak enak karena dia punya pacar disisi lain aku lumayan nyaman dekat dia. saat di bromo kita berdua tak saling berdua, dia asik dengan dunia mungkin itu memang karakternya. tapi yang membuat aku merasa terbang dia slalu melempar candaan kecil yang membuatku baper (bawa perasaan) kalau kata anak sekarang. namun yang buat aku jatuh dia hanya menggapku teman biasa pdhl candaan kita seperti orang pdkt.

Tiba saat minggu ketigaku datang aku dan dia kembali lagi sekelompok bareng membuat video percakapan bersama dengan bullyan itu datang lagi. tapi sepertinya dia sudah mulai tidak nyaman dengan bullyan itu. aku sedikit canggung untuk mengajak dia bikin video tapi mau gimana aku harus bisa mengajak dia untuk buat video

aku bertanya "***, kapan kita ngerjain video?" dalam waktu siang setelah makan siang

"nanti aja abis kelas malam" jawabnya dengan langsung meninggalkanku

"baiklah" jawabku singkat

malam pun tiba saat kelas malam selesai, aku mengajak dia lagi 

"ayo kerjain videonya udah malam ini" tanyaku lagi

"ayo tapi sebentar ya aku makan dulu" jawabnya

"okay aku tunggu di teras camp aja ya" balasku

selesainya dia makan, aku dan dia langsung membuat percakapan itu yang dibantu teman kami untuk memegangi kameranya. temanku ini sampai kesal karena aku sama dia banyak salahnya, apa karna aku ama dia grogi ya karna kita sangat dekat sekali bicaranya.

Minggu keempatku datang dengan kedekatan aku dan dia semakin banyak orang tahu dan makin membully kita. pada minggu ini aku dan dia merencanakan makan malam ya menurutku untuk kesan terakhir bertemu dengannya karna khursus disana akan segera berakhir. tiba hari dimana makan malam yang sudah direncanakan tiba dengan percakapan sederhana saja yang kami lontarkan (maaf percakapannya ga dicantumkan karna lupa dan sedikit menyayat hati)

Dua hari terakhir aku disana aku memberikan dia benda kenang-kenangan untuknya yaitu sebuah pulpen gel yang bisa dihapus tanpa menggunakan tip-x. dia terima dengan senang hati dengan sedikit kata kata terakhir dariku

"ini untuk kamu pulpen" aku sambil menyodorkan pulpen

"oh makasih ya, sebenernya ga usah repot" balasnya

"garepot ko cuma biar ada kenang"ngan aja, disempen baik baik ya dipake loh" perintahku

dia hanya menjawab "okay siap pasti, makasih ya"

Dan malam terakhirku disana aku membuat acara kecilkecilan untuk membuat berkesan aku mengundang semua teman temanku makan di cafe tapi ada yang tidak ikut termasuk dia karena dia lagi ingin menemui ayahnya. acara kecil kecilanku hanya membicarakan pesan kesan terhadapku, malam terakhirku sangat terkensan tidak bisa ku lupakan. aku seperti menemukan keluarga baru disana. termasuk aku menemukan dia yang membuat aku terbang lalu jatuh lagi.


(cerita ini real adanya tapi tidak lengkap sebenarnya karena kalau lengkap bisa berepisode, jadi aku rangkum sedemikian rupa. maaf bila ceritanya acak - acakan dan ada kata kata yang salah)

HAPPY READING!!!! :)












Pare in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang