Maaf. Prolognya aku rombak lagi.
***
Susana malam hari di kota Surabaya begitu ramai. Jalanan masih saja dipadati oleh para pengemudi kendaraan roda dua dan roda empat. Kota dengan julukan Kota Pahlawan ini disebut-sebut sebagai kota metropolitan kedua setelah kota Jakarta.
Apalagi banyak pasangan muda-mudi yang hilir mudik di pusat perbelanjaan, letaknya di seberang indomaret. Oh, sabtu malam minggu memang waktu yang paling tepat untuk berkencan dengan pasangan. Lengkap sudah suasana malam ini.
Seperti dua anak manusia yang kini berada di teras indomaret. Seorang perempuan dan laki-laki sedang menikmati coffe hangat dalam sebuah cup. Mereka duduk berdampingan di tempat yang telah tersedia. Indomaret ini memang menyediakan dua set meja dengan empat unit kursi bagi para pengunjungnya.
Awalnya mereka berkecamuk dengan pikiran masing-masing. Namun kemudian si laki-laki mulai membuka suaranya untuk memecah keheningan.
"Apa kamu pernah jatuh cinta?"
Sebuah pertanyaan mampu membuat si perempuan menoleh ke arah laki-laki itu dengan kerutan di dahinya karena merasa heran.
Saat si laki-laki menatap manik matanya karena penasaran dengan jawaban yang akan diberikan. Si perempuan malah membuang muka ke arah lain sambil tertawa getir. Lebih tepatnya sedang mentertawakan dirinya sendiri.
Setelahnya, pandangan si perempuan mulai menerawang, "Jatuh cinta?"
Berat baginya untuk menjawab. Tapi setidaknya ia dapat membuang sedikit rasa sesak dengan menceritakan sedikit ke orang lain. Orang yang baru ia percaya.
Sebenarnya ia sudah tak tahan. Bahkan, tunangannya saja tidak tau mengenai hal ini.
Si laki-laki mulai meperhatikan si perempuan. Ia masih menunggu. Selanjutnya sebuah jawaban yang diberikan si perempuan membuat si laki-laki merasakan sebuah hal aneh yang menggerayapi hatinya.
"Aku pernah merasakannya sekali, dan untuk pertama kalinya juga aku terluka karena cinta. Seseorang yang kucintai pergi meninggalkanku."
Setelah mengatakannya si perempuan juga mulai penasaran dengan si laki-laki. Ia menoleh menatap manik menentramkan milik si laki-laki yang masih setia menatapnya.
"Lalu, bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah kamu pernah jatuh cinta?"
Si laki-laki menghela nafasnya dengan keras. Ia merasakan hatinya yang berdenyut sakit, "Pernah. Bahkan sampai sekarang pun aku masih merasakan cinta itu."
"Beruntungnya perempuan itu, bisa mendapatkan cinta darimu." ujar si perempuan lalu menyesap coffee-nya kembali, menikmati rasa hangat yang menjalar di tenggorokannya.
"Dia sedikit tidak beruntung. Aku meninggalkannya demi egoku yang terlalu besar." ungkap si laki-laki. Ia menunduk penuh penyesalan.
Seandainya waktu bisa diputar ia ingin memperbaiki semuanya. Ia ingin kembali pada cintanya. Mendekapnya dengan erat lalu mengatakan 'Maaf, aku tak akan meninggalkanmu lagi. Tetaplah berada di sisiku'.
"Benarkah? Ternyata kau sama brengseknya dengan orang yang meninggalkanku." ucapnya dengan raut wajah kesal. Karena si perempuan tau bagaimana rasanya ditinggalkan.
Si laki-laki mengacak-acak rambutnya gusar, "Aku memang benar-benar brengsek saat itu dan aku menyesali perbuatanku itu."
"Lalu bagaimana dengan perempuan itu sekarang?"
"Entalah, mungkin dia sudah melupakan semua tentangku."
Si perempuan memposisikan dirinya menghadap ke si laki-laki, "Ei, bagaimana kamu tau kalau perempuan itu melupakanmu atau tidak? Bagaimana kalau sebenarnya dia masih menunggumu?-"
"-Jujur saja terkadang sampai sekarang pun aku masih mengharapkannya untuk datang menemuiku lalu memperbaiki semua." lirih si perempuan dengan raut wajah sendunya.
***
8 April 2019
Up berdasarkan respon kalian ya😚. Kalau bisa 5 vote+ 5 comment😈 (author tukang peres). Ahaha gak ah becanda terserah kalian deh yang penting suka😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED LOVE
General FictionAngelia Safira (21), susah move on dari cinta pertamanya. Terperangkap dalam sebuah ikatan pertunangan dengan Arif Kurniawan (27). Lalu hadir Adi Prasetyo (24). Laki-laki yang baru dikenalnya. Tiba-tiba menjadi teman curhat dadakan Angel. 08/04/2019