Aku seorang gadis, kata orang-orang aku cantik, imut tidak sombong baik hati pula dan satu hal yang paling aku suka dari salah satu pendapat mereka tentangku, yang katanya aku crewet dan aneh, kata mereka juga aku termasuk orang yang beruntung karna dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan, mereka melihatku setiap harinya selalu ceria menurutnya. Tapi, menurutku mereka salah nilai and terlalu berlebihan aku gak seberuntung yang mereka kira, gak enak kali sering ditinggal ortu kerja and masih banyak lagi pendapat-pendapat mereka tentangku, tapi kenyataanya pendapat-pendapat itulah yang tertulis di buku harianku, sengaja aku meminta teman-teman untuk menulisnya dan satu tertulis disana "KAMU CREWET dan ANEH" satu-satunya pendapat yang bereda dari teman-teman yang lain, tapi pendapat itu juga yang paling aku suka, gak ada keterangan disana siapa penulisnya cuma satu-satunya yang gak ada adalah Andrey dan saya tahu betul kalau dia menulisnya, oea dibalik pujian mereka ternyata katanya aku punya kekurangan juga dan kekurangan ini sangat aku tidak sukai, mereka bilang aku cantik tapi gak laku-laku sampai sekarang, masa SMA disekolahku gak punya cowok itu gak keren coy, katanya, selagi gak berlebihan.
"Hey..." terdengar suara yang lagi menyapaku dan aku hanya memandangnya, sama sekali aku tidak sadar kalau itu bukan mimpi, itu benar-benar suara Andrey yang lagi menyapaku.
"hey kamu denger aku lagi ngomongkan" katanya lagi sambil melambai-lambaikan tangan kirinya didepan wajahku kemudian dia duduk disamping bangku dimana aku duduk.
"kamu Andrey" tanyaku kayak orang dodol masak ea udah dua tahun kita sekelas masih aku menanyakan namanya, itukan gak masuk akal baginya bagiku sangat masuk akal, tapi Andrey faham aku, dia hanya senyum karna dia tahu persis kami sama sekali gak ada interaksi selama dua tahun ini karna Andrey orang yang agamis, super cuek sama yang namanya cewek bahkan saat ini dia tidak merespon ketololanku malah dia menjawabnya hanya anggukan dan angukan sebagai jawabannya. Itu pasti dan menjadi aku selalu salting setiap kali berpapasan dengannya, anehnya sekarang dia orang super cuwek sama yang namanya cewek, pertanyaan tumben dia nyapa aku sekarang.
Gimana aku gak aku gerogi salting dan semacamnya, udah tiga tahun aku mengenalnya sejak dia menjadi anak baru di sekolahku SMAN Unggulan dijakarta, dia anak pindahan dari madura kabarnya dia pindah kesini ikut orang tuanya kerja di jakarta dan hanya sekali-kali saja aku iseng menanyakan tugas kepadanya lewat via telepon, aku mengaguminya secara diam-diam dan sama sekali kita gak pernah ngomong langsung, kadang aku berfikir dia terlalu pendiam untuk gadis secrewet aku, bahkan lebih parahnya dari saking aku gak kuat sama rasa kagumku padanya, ingin rasanya sekali-kali aku mengutarakan perasaan ini lewat syi'ir-syi'irnya Imam Ghazali karna aku tahu dia sangat menyukai syi'ir-syi'irnya, tapi itu aku perlu berfikir panjang, mau kagak Andrey sama gadis sepertiku, karna aku tahu persis levelnya dia bukan gadis sepertiku, aku hanya seorang gadis tanpa jilbab, berpakaian mini dan yang paling penting agamaku kurang, sangat berbeda dengannya dan aku belum siap menjadi gadis sesuai dengan levelnya, belum siap juga punya mertua kejauhan.
"Hey.... Bengong, boleh aku tau kamu mau kuliah dimana" katanya, membuatku terbangun dari lamunanku, hebatnya dia mengajukan pertanyaan yang membuatku merasa dia mulai mengkepoin aku. Hah...
Dan disini pikiranku aneh-aneh, jantungku berdetak tak karuan tak sepeti biasanya, menbuatku terlihat aneh dihadapannya, please Andini dia cuma nanyak kamu kuliah dimana sama dengan teman-temanmu yang lain, gak ada yang special dia hanya nanyak layaknya pertanyaan antar teman keteman yang lain, please jangan baper.
"Din, kamu denger aku ngomongkan" katanya lagi yang membuatku bangun lagi dan lagi dari kegelisahan yang gak jelas ini.
"Owh, aku belum tahu, aku masih nunggu persetujuan bokap sama nyokap, masih kurang setengah setahun jugakan kita lepas seragam abu-abu ini" jawabku ngeles, sebenarnya aku sama sekali gak punya plening buat kuliah, apalagi bokap nyokap maunya aku nikah muda.