"Lah kalau misalnya udah masuk yakali lu dobrak gitu, gasopan kampret" Balas Riana sewot
Haruto garuk garuk kepala sambil nyengir kuda
Dikantin Haruto duduk disamping Jeongwoo
"Jeongwoo" Panggil Haruto "Oi" Balas Jeongwoo "Gue mau nanya boleh?" "Apasih yang gak boleh buat lu to" Canda Jeongwoo yang membuat Haruto jijik
"Gajadi" balas Haruto "canda elah, knp? " Tanya Jeongwoo Baru aja mau lanjut ngomong tiba tiba guanlin dateng ama jeno
"Hey Bruh" sapa Guanlin dilanjut senyum bulan sabit dari Jeno "Dari mana lu?" Tanya Jeongwoo "Biasa ketemu degem" Balas Guanlin
"Loh riana gak marah?" Tanya Haruto yang dibalas tatapan bingung dari ketiga cowok disitu
"napa dah" bingung Haruto "Lu kira Riana siapa gue cuy, dia sepupu gue ngapain coba marah " Jawab guanlin
Bener kata ayah asumsiku selalu salah -batin Haruto "Oh maaf kirain akakwkwkka" tawa Haruto "awalnya dulu gue kira juga pacaran anjir" Ucap Jeno diangguki Jeongwoo
"amit-amit dah punya cewek kaya Riana, marahnya serem" balas guanlin yang gak sadar dibelakangnya ada riana
Riana auto menjambak rambut guanlin kebelakang "oh gininya kerjaan cowok kelas, suka gosipin orang" ucap Riana mulai menarik kerah belakang Jeno juga
Haruto ama Jeongwoo langsung lari dari kantin "sakit beb lepasin" pinta guanlin "Na abang nono kecekek na" Ucap Jeno memegang lehernya
"mampusin" ucap Daehwi Riana ngelepas keduanya lalu pergi dari situ
"aduh maungnya kambuh itu" ucap jeongwoo ngosngosan pas sampai kelas "aduh capek gasanggup" Balas Haruto
"Hayo lo cowok kok nggosip" Somi yang baru aja dari kantin "diem coba" ucap Jeongwoo
"misi misi gue mau lewat" ucap Renjun mendorong Haruto "iya ganteng" balas Haruto
"Haruto tadi lu mau nanya apa?" Tanya Jeongwoo
"gajadi cuy" "jadi aja gimana" rengek jeongwok haruto langsung duduk ditempatnya sambil ngegeser sedikit kursinya