Don't do that

3K 187 6
                                    

Sesampainya di moko kita memilih tempat duduk di dalam karna udara mulai dingin.
Kita memesan bbrp makanan dan cemilan..., biasa nya gt... yg makan ber 8 tapi satu meja penuh bahkan bisa nambah bbrp kali..., emang dasar aja ni anak2 cowo kurawa semua.

Gue sendiri memesan mie goreng dan teh manis panas. Udh paling cocok kl dingin2 gini.
Kami terus bercanda dan tertawa, sesekali gue ngeliat bintang yg duduk di sebrang gue.., ga seperti biasanya karna biasanya dia selalu duduk disamping gue...
gue masih ngerasa kl dia emang lg marah sama gue.., tatapan nya.... gue bisa tau hanya dr tatapan dia. Tapi percuma kalo gue tanyain sekarang. Biar aja dia puas dulu marah sama gue...,, tapi setau gue cewe mah pengen cepet2 dirangkul kl lg marah gt...

Tanpa gue sadari gue masih menatap bintang..., tiba2 zaky berbisik di telinga gue... " biasa aja kali liatin bintangnya..., kalian lg ada masalah ?"

Gue menoleh seketika.. tanpa menjawab apapun gue alihkan lagi pandangan gue ke bintang, tapi gue ga lagi melihat lagi dia di tempat duduknya.. gue clingak clinguk mencarinya...

" noh dia keluar.." bisik zaky lagi ke gue.

Gue melirik zaky sekilas lalu gue pergi menghampiri bintang, tapi sebelumnya gue meminta kunci mobil ke zaky karna gue mau ngambil jaket di mobil.

Setelah gue ngambil jaket gue langsung menghampiri bintang ke bawah.. dia lagi menatap pemandangan malam kota bandung sambil mengusap ngusapkan tanagnnya di pundak dan lengannya. Dia kedinginan.

Gue memasangkan jaket yg gue bawa sambil meneluknya dr belakang.

" sorry " ucap gue lirih

" for what ?" Jawabnya dingin

" i don't know..., but please... don't do that..."

" do what..?"

" ngacuhin gue ..., gue ga bisa..."

Dia melirik gue sekilas yg masih menyandarkan dagu gue di pundaknya.
Dia kembali menatap pemandangan malam didepannya, lalu kembali memalingkan wajahnya ke arah gue.., lalu dg cepat mengecup pipi gue.
"Ko gue deg deg an yah.."

Gue tersenyum. Dia juga

" apa itu artinya lo ga akan ngacuhin gue lagi ?"

Dia cuma mengangguk. Kadang dia ngebuat gue gemes sama tingkah kekanakannya.

" masuk yuk.., dingin. Tar lo sakit lagi.. "

Gue menarik tangannya lembut.., tapi dia menahannya. Gue menatapnya..

" gue masih pengen disini..., menikmati pemandangan malam..." ucapnya.

Gue berbalik lagi menghadapnya..

" tapi dis---- "

" sama lo..." ucapan gue terpotong sama ucapannya.

Gue tersenyum.., " ya udh gue temenin.., drpd diamuk lagi ntar.." celetuk gue

Dia menyubit pinggang gue..

" aaaw..., sakit ih onyon..."

" sukurin..." jawabnya dingin

Gue cuma mengusap pinggang gue yg dicubitnya.., itu tangan apa tang sih... perih bgt sumpah...

" nesh..."

" hm.."

" dingin.."

" makanya mas----"

" peluk gue..."

Lagi lagi omongan gue dia potong gt aja.
" peluk kaya tadi ?"

Dia mengangguk..,, gue beranjak dari samping dia ke belakang punggungnya dan memeluknya lagi dr belakang seperti posisi awal gue kesini. Tapi bedanya, sekarang kepala dia nyender di pundak gue. Nyaman banget kayanya.., dia sampe mejemin matanya. Gue tersenyum ngeliat dia.




















FRIENDSHIP in LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang